Novel BUMI CINTA adalah karya Kang Abik yang baru terbit. Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih (KCB) pada bagian epilog disebutkan bahwa karya-karya beliau yang akan terbit meliputi Dari Sujud ke Sujud, Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening dan Bulan Madu di Yerussalem . Terus terang, saya heran ketika yang muncul kali ini adalah novel dengan judul "BUMI CINTA". Sudah lama rasanya saya menunggu novel Kang Abik terbit. Alhamdulillah, Akhirnya bisa membaca novel ini walau meminjam novel ini dari teman (hehe dulu waktu nyari sulit banget, trus ternyata ada temen yang punya). Butuh waktu satu setengah hari saja saya selesaikan membaca novel setebal 546 halaman ini (hehe, kalo dah gandrung emang begitu).”BUMI CINTA” yang dimaksudkan di sini adalah kota Moskwa atau Moscow, Rusia yang disebutkan dalam novel adalah kota yang indah dengan musim dinginnya tetapi banyak mavianya dan nomor satu di dunia yang mengakses situs porno. Di tempat ini tempat petualangan tokoh utama mengalami banyak ujian dan cobaan serta menemukan cintanya. Namun di akhir cerita terkesan manis dan sangat tragis karena cinta tokoh utama ini menjadi mualaf dan harus ditembak. Penasaran gan? Berikut ini resensi novel karya novelis pembangun jiwa ini. Langsung cekidot Gan:
Penokohan
Berikut tokoh-tokoh dalam novel tersebut :
Muhammad Ayyas,
Seorang lelaki muslim sholeh sebagai mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan S1 nya di Madinah dan saat ini sedang menyelesaikan studi S2-nya di India. Untuk menyelesaikan S2-nya Ayyas disuruh dosenn pembimbingnya untuk melakukan penelitian tentang sejarah Islam pada masa pemerintahan Stallin Russia. Pertama kali Ayyas sampai di Moskwa dia dipertemukan dengan Devid, teman SMP-nya dulu yang sekarang tingal di Moskwa. Setelah itu Ayyas bertemu dengan dua tokoh cantik (ninok-ninok Rusia semacam Maria Sharapova gitu kali ya, hehe) Yelena dan Linor. Di sini ayyas medapat ujian keimanan yang sangat berat karena tinggal satu apartemen dengan mereka berdua. Ayyas kemudian dipertemukan dengan Prof. Tomskii atas petunjuk dari pembimbingnya di India. Prof. Tomskii adalah seorang guru besar di Lomonosov Moscow State University atau sering disebut MGU. Namun dalam ceritanya beliau tidak bisa membimbingnya karena ada tugas negara ke Turki hingga proses bimbingan di serahkan kepada asistennya Doktor Anastasya yang tidak kalah cantik bahkan lebih cantik dengan Maria Sharapova, eh Yelena dan Linor maksudnya… :P. Terjadi kisah menarik antara Ayyas dengan Anastasya sehingga membuat Anstasya jatuh hati kepada Ayyas, sampai-sampai dia mencium Ayyas ketika mereka berdua usai menjadi pembicara seminar tentang keberadaan Tuhan. Di akhir cerita peristiwa besar terjadi ketika Ayyas dijadikan target utama Linor dan Agen Mossad supaya dia dituduhkan sebagai teroris, pelaku pengeboman sebuah hotel terkenal di Rusia. Namun pada saat bom meledak dia sedang menjadi pembicara di sebuah stasiun televise di Rusia. Ini menjadi alibi yang sangat jelas (seterang mentari) yang tidak terelakkan sehigga menyelamatknya dari tuduhan itu.
Seperti halnya Fahri (AAC) dan Azzam (KCB), Penokohan Ayyas adalah sosok yang sangat sempurna. Nampaknya Kang Abik menagambil kisah Nabi Yusuf yan mengilhami tokoh Ayyas ini. ini diceritakan ketika Ayyas berulangkali mendapat ujian keimanan dari Yelena dan Linor yang ceritanya mirip dengan cerita Nabi Yusuf dan Zulaikha. Sempurnanya tokoh Ayyas seperti Fahri dan Azzam banyak yang menilai menjadi kekurangan dalam novel ini. bahkan sering disebut penokohan dari tokoh utama dalam novel Kang Abik mendekati seorang Nabi. Kalau menurut saya adanya tokoh-tokoh seperti ini justru inti dari novel kang Abik untuk membangun jiwa pemuda saat ini. kita butuh sosok yang menjadi teladan dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga menyadarkan dan memotivasi kita semua untuk segera berubah menjadi lebih baik. Karakter Ayyas digambarkan dengan pemikiranya dan kegiatanya sehari hari yang dituliskan dengan jelas sehingga pembaca dapat memahaminya. Adalah seorang yang teguh imannya (sholeh) cerdas, cermat, mudah bergaul, pemikir, baik hati tegas dengan prinsip hidupnya, jago Kungfu dan romantis. Dengan demikian penokohan Ayyas berhasil karena dapat mengantarkan pembaca mengetahui karakternya.
Yelena
Wanita cantik satu apartemen dengan Ayyas yang berprofesi sebagai pelacur papan atas langganan pejabat-pejabat yang datang ke Rusia. Namun sebenarnya dia adalah wanita yang sedang bergejolak hatinya. Dia merasa bahwa dunianya sekarang adalah tidak sesuai dengan hati nuraninya. Ingin rasanya dia berhenti dari pekerjaanya itu namun karena terikat oleh bosnya. Dia akan dibunuh jika meninggalkan pekerjaanya karena bosnya adalah teman wanita seorang mavia besar di Moskwa. Yelena adalah seorang Atheis namun dulu pernah memeluk banyak agama termasuk Islam karena suaminya dulu islam. Dimana dia menganggap agama Islam-lah yang masih bisa diterimanya. Menurut dia agar hidup mudah dan mendapat banyak kemudahan tidak memerlukan agama. Dia menganggap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan kemudahan dan dapat menolongnya bukan karena Tuhan. Dia juga menganggap Tuhan yang mengada-adakan juga manusia. Dalam ceritanya tokoh ini mengalami kejadian dahsyat yang hampir membunuhnya kemudian ditolong oleh Ayyas. Kejadian tersebut merubah pemikiranya tentang keberadaan Tuhan. Di akhir cerita, dia kemudian menjadi mualaf. Kecantikan serta kelakuan tokoh Yelena adalah salah satu ujian iman bagi Ayyas.
Linor (Sofia Corsova / Sofia Abdul Aziz)
Saya terkesan dengan kisah hidup tokoh satu ini. Dalam novel ini dia digambarkan dengan sosok antagonis yang kemudian menjadi protagonis. Dia dikenalkan pertama sebagai seorang pemain biola Profesional dengan wajah yang cantik. Kemudian diketahui bahwa ternyata adalah seorang agen Mossad yang bekerja untuk Zionis Israel. Sikapnya sangat dingin terhadap Ayyas yang seorang Muslim. Bahkan dia menyadap dengan meletakkan kamera pengintai di kamar Ayyas. Dia juga berniat menguji keimanan Ayyas dengan menggodanya untuk melakukan zina. Begitu bencinya Linor kepada Ayyas dia menjadikan Ayyas sebagai korban dalam misi agen Mossadnya. Dia ingin menjadikan Ayyas sebagai tokoh utama pengeboman sebuah hotel dengan meletakkan barang-barang rakitan bom di kamar Ayyas namun ia gagal. Kegagalannya tersebut dia diburu pimpinanya untuk dibunuh (kejam sekali Mossad, gagal melaksanakan misi bisa di bunuh). Linor kemudian pergi ke Ukraina untuk menemui ibunya. Walau seorang agen Mossad ternyata Linor sangat menyayangi ibunya. Di sini sebuah peristiwa besar terjadi pada Linor ketika mengetahui dirinya adalah anak keturunan Palestina dan mengetahui nama aslinya Sofia binti Abdul Aziz. Diceritakan pula bahwa ibu kandungnya tewas pada saat pembantaian saat agresi Israel ke Palestina. Ia terkejut ketika mengetahui ibu tirinya itu sudah memeluk Islam. Akhir cerita sama seperti Yelena dia juga menjadi Mualaf. dan mencari Ayyas dan menawarkan untuk menikahi dirinya.
Anastasia Palazzo.
Wanita Rusia cantik, cerdas, seorang doktor sejarah lulusan Cambridge University (kalau orang ini saya ngebayanginnya seperti Sharapova pakai kaca mata kali ya hehe :P). Dia adalah asisten Prof. Tomskii dan menjadi pembimbing Ayyas untuk melaksanakan penelitiannya. Dia penganut Kristen Ortodoks yang taat. Dia banyak berdiskusi dengan Ayyas tentang agama dan akhirnya tertarik dan jatuh hati dengannya karena kecerdasan dan teguh pendiriannya. Hal menarik terjadi saat Anastasya diminta untuk menjadi pembicara dalam seminar tentang ketuhanan. Di menunjuk Ayyas sebagai pengganti pembicara kedua. yang kebetulan tidak bisa Di seminar diceritakan panjang lebar tentang ATHEIS oleh Ayyas. begitu kagum penjelasan ayas diakhir cerita Anastasya menciumnya. (Wiiii dicium Sharapova pake kacamata… susah ngebayanginnya)
Devid
Adalah teman Ayyas sejak SMP kemudian kuliah di Singapura dan bertemu serang gadis rusia dan jatuh hati padanya. Dia memilih meninggalkan kuliah dan pergi bersama kekasihnya itu ke Rusia. Dia merupakan tokoh orang biasa yang terjerumus dalam gemerlapnya kehidupan kota Moskwa. Namun dia sangat baik kepada sahabanya Ayyas. Dia dimintai tolong Ayyas untuk mencarikan apartemen selama dia tinggal di Rusia untuk penelitian. Di akhir cerita dia insaf dan kembali kejalan yang lurus dan menikah dengan salah satu tokoh dari ketiga perempuan cantik di atas.
Setting dalam Novel
Dalam Novel kota Moskwa diceritakan sangat indah dengan musim dinginnya. Salju-salju putih yang menutupi bangunan dan tanah menjadi pemandangan utama dalam novel ini (seperti terlihat dalam sampul depan). Tempat-tempat bersejarah di Rusia banyak diceritakan disana. MGU, Universitas kebanggaan masyarakat Moskow sebagai tempat penelitian Ayyas. Apartemen Kwartina, Sheremetyevo Airport, Gereja St. Basil di Red Square (tampak di sampul depan), Stasiun metro (kereta api bawah tanah) Smolenskaya, Kievskaya dan Komsomolskaya yang di gambarkan seperti aslinya, monumental dan bersejarah. Selain itu KBRI dan Blue Mosque diceritakan pula dalam novel ini.
Konflik
Konflik tokoh utama pada novel ini adalah ketika mengalami berbagai ujian keimanan. Di awal cerita Ayyas diuji dengan tiga orang tokoh cantik Yelena, Linor dan Anastasya. Yelena seorang pelacur yang berpenampilan selalu menggoda, Linor yang pernah mengujinya untuk berbuat zina, Dr. Anastasya, seorang wanita sempurna dengan perpaduan kecerdasan dan kecantikanya yang jatuh hati padanya bahkan sampai menciumnya. Namun menurut saya klimaksnya ketika terjadi pemboman sebuah hotel di Rusia da Ayyas sempat dituduh sebagai pelakunya. Konflik menarik lainya ketika Yelena menghadapi sebuah peristiwa yang hampir mebunuhnya sehingga mengubah pemikirannya tentang Tuhan. Kemudian Linor yang mengalami konflik hebat ketika harus mengetahui siapa dia sebenarnya dari cerita ibunya dan berakhir tragis karena ditembak. Tidak tahu hidup atau mati tuh orang jadinya coz Kang Abik menyudahi ceritanya.
Gereja St Basile, Red Quare (Lapangan merah) Moskwa. (Belum ke Rusia kalau Belum berkunjung kesini Gan)
Lomonosov Moscow State University (MGU) ini universitas apa istana ya Gan?
Blue Mosque di Moskwa
ini salah satu station metro bawah tanah, keren ya Gan... jangan bandingkan dengan stasiun balapan...
Maria Sharapova, petenis Rusia Gan, waktu baca novel ini kebayang wajahnya Yelena, atau Anastasia jika dikasih kaca mata ... Hahaha...
Niatnya mau tak kasih photoku, trus tak kasih keterangan: ini Muhammad Ayyas Gan... tapi malu ga jadi ahhh...
Jangan lupa komen ya Gan,
Boleh dicopy asal mencantumkan sumbernya.