Berita tentang susu formula yang tercemar bakteri mencuat kembali akhir-akhir ini. Berita yang bermula dari hasil penelitian seorang peneliti IPB ini menjadikan kaum ibu-ibu resah. Bagaimana tidak, dibalik sejumlah iklan susu formula yang kita saksikan sehari-hari di televisi menampilkan sejumlah manfaat bagi sikecil ternyata tercemar bakteri berbahaya. Adalah Enterobacter sakazakii, yang ditemukan dalam sejumlah susu formula tersebut.
Baiklah pertama kita kenalkan dulu siapa sih Enterobacter skazakii itu? E. sakazakii merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae . Sampai than 1980 E. sakazakii dikenal dengan nama E. cloacae berpigmen kuning. Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama E. sakazakii untuk menghargai seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA hibridisasi yang menunjukkan kemiripan 41% dengan Citrobacter freundii dan 51% dengan E. cloacae. E. sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus dan lalat merupakan sumber infeksi. E. sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi E. sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.
Bahaya Kesehatan
Laporan mengenai infeksi E. sakazakii menunjukkan bahwa bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak (meningitis) dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi E. sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV). Angka kematian akibat infeksi E. sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita infeksi E. sakazakii meninggal dalam waktu satu minggu setelah diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis infeksi E. sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis infeksi.
Berdasarkan informasi dari Menkominfo, Tifatul Sembiring dalam twitternya @tifsembiring, berikut ini kronologi tentang isu beredarnya susu formula yang tercemar bakteri tersebut.
1.
5.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya dengan tutur bahasa yang baik, terima kasih