Senin, 19 September 2011
Materi Ulangan Kelas XII
Cendikia SBBS kelas XII siap-siap ulangan ya. Belajar yang rajin, jangan lupa berdoa, dan tetap semangat!
silakan download materinya:
Pertumbuhan dan perkembangan (Growth and Developments in Plants)
ppt1
ppt2
ppt3
Sistem Reproduksi pada Manusia (Human Reproductive System)
ppt
Selamat belajar, Semoga mendapat nilai yang bagus. aamiin...
bagi yang belum mengumpulkan powerpoint presentasi harap segera mengumpulkan langsung atau dikirim via email: chameleochameleon@gmail.com
Kamis, 15 September 2011
Inilah Sekolah Negeri Peraih Medali OSN X Terbanyak
Olimpiade
Sains Nasiol (OSN) merupakan ajang kompetisi mata pelajaran bidang
matematika, sains dan IPS paling bergengsi di tingkat nasional. Pada
tahun ini OSN X dilaksanakan pada 12-16 September di Kota Manado,
Sulawesi Utara. Duta pelajar dari Jawa Tengah berhasil menjadi juara
umum dengan memperoleh 74 medali yang terdiri atas 21 emas, 29 perak dan
24 perunggu. Pada tahun sebelumnya para pelajar Provinsi DKI Jakarta
yang memperoleh gelar juara umum.
SMP-SMA
N Sragen Bilingual Boarding School (SMP-SMA N SBBS) kembali menjadi
sekolah negeri yang mendapatkan medali terbanyak pada OSN X. Pada
Jenjang SMA, duta yang turut membawa Jawa Tengah menjadi juara umum ini
memperoleh 9 Medali (6 perak dan 3 perunggu), sedangkan pada jenjang SMP
memporeleh 2 Medali perak.
Sekolah
yang baru berumur kurang dari empat tahun ini mengirimkan 12 siswa SMA
dan 3 siswa SMP pada OSN X ini. Enam medali perak berhasil diperoleh
Aprilio Bagas Sri W. (Biologi), M. Maulana S (Astronomi), Fataa Naufal
(kebumian), Ludfi Hidayatullah (Kimia), Khairurizal Alfatdiyanto
(Matematika), dan Dhanu Tri Kuswara (Ekonomi). Sedangkan tiga medali
perunggu berhasil diperoleh Javier Arifuddin (Biologi), Adib Gani Sila
(Fisika) dan Erwin Eko Wahyudi (Matematika).
Sebelumnya
pada bulan juli lalu 2 medali perak berhasil dipersembahkan siswa SMP
SBBS, Ahmad Tri Sugiarto (Biologi) dan Galih Endrayana (Fisika) dan Pada
bulan Juni lalu 2 orang siswa, Luqman Fathurohim dan Farhan Nurkholid
memperoleh medali Perunggu dalam Internastional Physics Olympiad (IPho)
di Bangkok, Thailand.
Pada
tahun Sebelumnya Sekolah kerjasama PASIAD Turki dengan Pemda Sragen ini
juga memperoleh 11 medali pada OSN IX di Lampung. Banyaknya prestasi
baik tingkat nasional maupun internasional yang diperoleh dengan umur
yang masih muda membuat Sekolah ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sekolah termuda dengan prestasi terbanyak.
Saya
sendiri sebagai guru biologi turut merasa bangga terhadap prestasi yang
diperoleh siswa. “saya melihat mereka rajin latihan mengerjakan soal
dan membaca, bahkan buku paket waktu saya kuliah dulu sudah lusuh
merereka baca. Saya mengamati mereka juga rajin sholat Dhuha setiap
pagi, berdoa dan rajin membaca Al-Quran. Inilah yang membuat mereka
selain cerdas dalam ilmu juga menjadi sosok yang religius”.
OSN
X diikuti 1.136 siswa terdiri atas jenjang SD, SMA, PKLK dasar, dan
PKLK menengah. sedang jenjang SMP dilaksanakan terpisah pada bulan Juli
lalu untuk persiapan para juara ke tingkat internasional. Siswa SD
berlomba di bidang matematika dan IPA. Adapun siswa SMA berkompetisi di
bidang matematika, komputer/informatika, fisika, biologi, kimia,
astronomi, kebumian, dan ekonomi.
Para
pemenang OSN ini selanjutnya akan dibina dan diseleksi untuk mengikuti
olimpiade sains tingkat internasional. "Bagi para juara peraih medali
emas, medali perak, dan medali perunggu akan diseleksi kembali masuk
training center untuk dipersiapkan pada olimpiade tingkat
internasional," kata Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan Nasional dalam acara penutupan OSN X di
Manado, Kamis (15/9/2011) malam.
Para
juara I, II, dan, III berturut-turut meraih hadiah Rp 5 juta, Rp 4
juta, dan Rp 3 juta, serta piala dan sertifikat. Hadiah juga diberikan
kepada juara harapan I, harapan II, dan harapan III. Masing-masing
berturut-turut mendapat hadiah Rp 2,5 juta, Rp 2 juta, dan Rp 1,5 juta,
serta piala dan sertifikat.
Semoga mereka menjadi bagian dalam kemajuan bangsa dan negara Indonesia. aamiin...
Selasa, 13 September 2011
Balon Tradisional Meriahkan Nuansa Lebaran di Wonosobo
Meriah,
begitulah suasana lebaran di kota saya tercinta Wonosobo. Pasalnya,
setiap kali lebaran selalu dimeriahkan dengan festival penerbangan balon
tradisonal. Festival ini selalu menjadi daya tarik tersendiri untuk
alternative wisata di kota saya. Kemeriahan terpusat di kecamatan
kertek, sekitar 5 km dari kota Wonosobo . Kecamatan ini memiliki 21 desa
setiap desan rata-rata desa memiliki 6 RW yang terbagi ke dalam
beberapa RT. Setiap RT terdapat organisasi pemuda yang membuat balon
ini, sehingga jika ditotal terdapat lebih dari 50 balon terbang saat
lebaran. Mereka sengaja membuat balon ini untuk memeriahkan hari
kemenangan umat islam ini. Setiap RT berlomba-lomba mendesain balon yang
bagus dan berwarna-warni. Balon diterbangkan pada hari H lebaran hingga
H+7. Suasana tambah meriah ketika suara mercon yang dipasang bersama balon meletus di udara saling bertautan.
Balon
tradisional khas wonosobo sangat unik dan berbeda. Terbuat dari kertas
yang di daerah kami menyebutnya kertas “dlancang” sejenis kertas yang
digunakan untuk membuat layang-layang atau kertas yang digunakan untuk
membungkus wajik. Pada umumnya balon berbentuk bulat (bolam lampu)
dengan tinggi balon sekitar 8-15 m dan diameter lingkaran terbesar
mencapai 6-8 meter, diameter lingkaran bagian bawah sekitar 1m. Balon
dibuat dengan model – model yang unik dan bervariasi sesuai kesepakatan
pembuatnya. Pada bagian atas dipasang beban berupa batu kerikil yang
dibungkus dalam kain seberat 1 kg sedangkan bagian bawah dipasang beban
seberat 4-6 kg yang berupa parasut dan mercon. Adanya beban pada bagian
atas dan bagian bawah ini sangat penting untuk menjatuhkan balon suapaya
tidak terbang terlalu jauh. Beban bagian bawah akan terlepas dengan
sendirinya saat mercon lepas dan meletus, juga tali yang digunakan untuk
menggantung parasut putus sehingga parasut lepas dari balon dan
mengembang. ketika beban bagian bawah hilang akibatnya balon menjadi
tidak seimbang, beban bagian atas membuat posisi balon terbalik, asap
keluar dan balonpun jatuh. Jatuhnya balon terihat seperti ular yang
jatuh meliuk-liuk dari langit. jatuhnya balon ini disengaja karena akan
kejar dan dicari lagi dan diperbaiki untuk diterbangkan esok hari.
Balon
diterbangkan dengan teknik yang sederhana. Diperlukan dua buah tiang
yang tingginya melebihi tinggi balon. Selanjutnya tiang ini digunakan
sebagai tempat sandaran tali tambang yang dihubungkan kebagian atas
balon. Dengan cara ini balon dapat berdiri menggatung pada tali tambang
tersebut. kemudian balon pun dapat di isi dengan asap dari pembakaran.
Pembakaran sendiri dipersiapkan sebuah tungku yang dibuat dari seng yang
dilipat melingkar, pada bagian bawah diberi lubang untuk mamasukkan
kayu dan untuk perapian. Sesaat sebelum terbang, pada bagian bawah
dipasang “asep” sebuah bola terbakar yang terbuat dari kain. “asep” ini berguna untuk suplai asap pada saat balon terbang. selain itu
juga dipasang parasut dan mercon. Tali penggantung parasut dan mercon
didesain dengan kombinasi obat nyamuk bakar yang diperhitungkan watunya
sehingga nanti pada saat ketinggian tertentu pembakaran obat nyamuk
bakar ini akan memutuskan tali penggantung parasut. akhirnya balon pun
sudah siap untuk diterbangkan dan orang-orang yang bertugas memegang
balon perlahan-lahan melepaskan balon dan balonpun terbang. setelah pada
ketinggian tertentu mercon meletus, Bum Bum Bum!, tali parasut putus
dan parasutpun mengembang. Balon terbalik karena terdapat beban dibagian
atas, asap keluar dan balonpun jatuh berliuk-liuk seperti ular.
Demikianlah cerita lebaran dikampung kota saya Wonosobo. Semoga bermanfaat!
Langganan:
Postingan (Atom)