Keanekaragaman hayati di dunia semakin berkurang. Baru-baru ini sekitar 1.600 spesies dipublikasikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), masuk dalam daftar merah spesies terancam. Menurut Achim Steiner direktur jenderal IUCN, daftar merah 2006 menunjukkan tren yang jelas, yakni keanekaragaman hayati menghilang dengan cepat, bukan melambat. Secara keseluruhan, 16.119 spesies masuk dalam daftar merah tahun 2006 termasuk didalamnya adalah spesies burung pemangsa (Raptor).
Indonesia sebagai salah satu pusat mega biodiversity dunia memiliki 1539 jenis burung atau sekitar 17 % dari jumlah seluruh jenis burung di dunia dan 381 jenis diantaranya merupakan jenis endemik Indonesia. Dilihat dari total jenis Indonesia menduduki urutan kelima negara-negara kaya akan jenis burung setelah Kolombia, Peru, Brazil dan Equador, namun dari segi endemisitas dan jumlah jenis sebaran terbatas peringkat Indonesia melonjak menjadi urutan pertama (Setiadi dkk, 2000)
Saat ini Indonesia diketahui memiliki 72 jenis burung pemangsa yang termasuk dalam ordo Falconiformes yang terbagi dalam 3 famili yaitu Pandionidae, Acciptridae dan Falconidae. Dari jumlah tersebut 11 jenis bisa dikatakan sebagai jenis yang perlu mendapat perhatian, dimana 5 jenis diantaranya secara global terancam punah, 5 jenis yang mendekati terancam punah dan 1 jenis kurang data. Jenis-jenis yang perlu mendapat perhatian tersebut adalah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang berstatus Genting (Endangered).
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan jenis burung yang identik dengan garuda atau raja wali. Dalam cerita ramayana diperlihatkan sosok burung garuda berjiwa ksatria yang bernama Jatayu yang gugur melawan rahwana karena ingin menyelamatkan Dewi Sinta. Relief burung garuda juga terdapat pada candi-candi di Indonesia melambangkan titisan Dewa Wisnu. Dengan latar belakang kejiwaan dan kultural masyarakat Indonesia, negara memberi penghargaan tertinggi kepada elang jawa dengan menetapkannya sebagai lambang negara Indonesia dan simbol satwa langka berdasarkan Keppres No. 4 tertanggal 10 Januari 1995. Demikian Negara Thailand menggunakan garuda sebagai lambang negara dengan sosok setengah manusia setengah burung. Begitu hebatnya burung garuda sampai-sampai di jadikan sebuah lambang negara. Namun sekarang lambang negara itu kini terancam punah.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya dengan tutur bahasa yang baik, terima kasih