Kamis, 21 Juli 2011

Mengunakan iPad untuk Pembelajaran di kelas

mempraktikan iPad sebagai media pembelajaran

Seperti yang kita ketahui bahwasanya pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama bidang ICT sangat pesat. Demikian pula perkembangan pada komputer dari waktu kewaktu. Perangkat yang ditemukan pada abad ke 21 ini mengenalkan pada kita pada dunia digital. Pada jaman dahulu komputer memiliki ukuran besar, terpisah antara komponen-komponennya seperti CPU, keyboard, mouse dan monitor. Seiring dengan perkembangan teknologi sampai saat ini kita mengenal istilah notebook atau laptop yang lebih prakstis dan ringan. Berkembang lagi laptop untuk fungsi internet dikenal istilah netbook. Masih belum puas dengan netbook, membuat orang berpikir dan merancang komputer yang jauh lebih praktis multifungsi yang dikenal dengan istilah komputer tablet. Komputer tablet dikenalkan pertamakali oleh salah satu perusahan ICT besar Apple yang mengeluarkan produknya berupa iPad.

Sedemikian hebatnya perkembangan Iptek terutama pada dunia digital berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat di berbagai bidang termasuk pada dunia pendidikan. Dimulailah pembuatan perangkat-perangkat sebagai media pembelajaran berbasis ICT untuk membantu dunia pendidikan khususnya pada kegiatan pembelajaran. Demikian pula komputer tablet iPad juga terdapat fasilitas yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dikelas. Hanya membutuhkan perangkat converter output HDMI supaya bisa tersambung ke LCD Projector. Alhasil kita bisa melihat tayangan iPad di layar yang disorot oleh LCD. Banyak sekali aplikasi yang dapat di unduh secara gratis untuk pembelajaran lengkap semua mata pelajaran. Aplikasi di buat secara menarik dan elegan dari berbagai tingkat sekolah dasar samapai perguruan tinggi. Selain itu, iPad juga dilengkapi fasilitas aplikasi untuk menggambar atau melukis, juga ada aplikasi blackboard untuk menulis sperti kita menulis di papan tulis asli.

Adanya kelebihan iPad untuk pembelajaran ini langsung ditangkap oleh kepala SD Negeri RSBI Jaten 3, Karang Anyar, Jawa Tengah. Dengan bekerjasama dengan PINTAR INSTITUT mencoba mengembangkan kurikulum RSBI berbasis iPad. Mereka mengadakan workshop pengembangan silabus berbasis aplikasi program iPad untuk mata pelajaran sains dan matematika. Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2011 itu menghadirkan pembicara dari PINTAR INSTITUT dan diikuti oleh seluruh guru. Mereka sangat antusias mengikuti workshop tersebut. “pengalaman yang bagus dapat mengikuti workshop ini, jadi tidak gaptek, alhamdulillah juga dapat pengalaman menggunakan iPad untuk mengajar” ujar seorang peserta saat ditanya kesan mengikuti workshop ini. Selain mereka mendapatkan informasi tentang pengembangan kurikulum, mereka juga mendapatkan pengalaman dari mencoba sendiri menggunakan iPad untuk mengajar. Hasil pengembangan silabus tersebut akan digunkan untuk pembelajaran tahun ajaran 2011/2012.

PINTAR ISNTITUT merupakan lembaga konsultan pendidikan yang dibentuk oleh mahasiswa Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Adalah Dr. Sutanto,S.Si.,DEA seorang pakar Teknologi Informasi yang menjabat sebagai Kepala Puskom UNS sebagai konsultan utama. Lembaga ini menyediakan jasa konsultasi pendikan termasuk pengembangan kurikulum SSN, RSBI dan SBI baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Untuk mengebangkan kurikulum RSBI dan SBI PINTAR INSTITUT mengadopsi kurikulum berbagai Negara seperti Kanada, Australia, Singapura, Inggris, Amerika dan lain-lain. Bagi yang berminat untuk sharing atau konsultasi tentang pengembangan kurikulum RSBI maupun SBI bisa menghubungi 085640758116 (Yanuar).

Majulah Pendidikan Indonesia

Rabu, 06 Juli 2011

Sel darah merah (eritrosit) sel yang menakjubkan

Postingan ini saya buat berdasarkan pertanyaan menarik dulu pada waktu masih kuliah. Pada waktu itu mendapat tugas mata kuliah Fisiologi Hewan dari Dosen untuk mengamati struktur eritrosit pada hewan-hewan vertebrata. Terang saja kita kelabakan mencari sampel hewan yang mau diambil darahnya. Untuk hewan vertebrata dari golongan mammalian, aves dan ikan memang tidak ada masalah. Namun mencari sampel hewan reptil dan amfibi inilah yang harus berburu di hutan dan semak belukar. Apa lagi pada saat itu musim kemarau, mencari kodok dan kadal tidak semudah yang kita kira. Walau demikian akhirnya tertolong oleh petugas laboran yang menemukan sampel tersebut. Ok akhirnya sampelnya sudah didapatkan yaitu ikan (pisces), kodok (amfibi), kadal (reptil), burung dara (aves) dan manusia (mammalia). Semua diambil sampel darahnya dan di amati menggunakan mikroskop perbesaran 40X. Hasil pengamatan tersebut diamati menggunakan mikroskop dan diperoleh hasil yang cukup menarik. Hanya sel darah merah pada mammalia saja yang tidak memiki inti sel. Ini menjadi pertanyaan pertama, mengapa sel darah merah mammalian tidak punya inti sel? Kemudian pertanyaan kedua fungsi inti sel pada sebuah sel adalah sebagai pengendali kegiatan sel, artinya inti sel merupakan struktur yang sangat penting bagi sebuah sel, jika sebuah sel kehilangan struktur penting ini apakah masih disebut sel? Dan terakhir apa makna dari tidak adanya inti sel pada eritrosit mamalia ini?
Dengan segala upaya dilakukan untuk mencari jawaban pertanyaan ini, dari mengkaji buku-buku fisiologi hingga kedokteran, juga mencari referensi di internet, namun sumbernya masih terbatas. Akhirnya jawabanpun terpecahkan dengan membaca sebuah buku human histology, oke mari kita jawab satu persatu.
Pertanyaan pertama: Mengapa sel eritrosit pada mamalia saja yang tidak memiliki inti sel, sedangkan yang lain punya?
Sebelum menjawab ini mari kita simak proses pembentukan eritrosit pada mammalia yang dikenal dengan istilah Erythropoiesis. Berikut ini gambarnya tahap erythropoiesis.
Dari gambar tersebut diketahui awal mula sel darah merah adalah proerythroblast selnya lebih besar bewarna kebiruan, dan memiliki inti sel yang besar. Lama-kelamaan inti sel ini mengecil dan keluar dari sel pada tahap orthochromatic erythroblast. Bukan hanya itu saja, sebagian besar organel sel juga keluar dari sel termasuk mitokondria, dan ribosom. Nah dengan demikian pada eritrosit yang sudah jadi hanya merupakan struktur sel yang tidak memiliki sebagian besar organelnya. Berbentuk seperti cakram bikonkaf dan fleksibel. Ternyata proses pengeluaran inti sel dan organelnya ini hanya dijumpai pada mamalia, sedangkan pada hewan vertebrata lain tidak. Inilah bentuk adaptasi fisiologis sel darah merah pada mamalia. Kita mengetahui sruktur mamalia paling kompleks dibandingkan dengan hewan lain. Struktur yang kompleks ini membutuhkan berbanding lurus dengan kebutuhan nutrisi sel tersebut. Semakin kompleks struktur jaringan, semakin kompleks juga kebutuhan nutrisinya termasuk pengangkutan oksigen keseluruh struktur tubuh. Untuk memenuhi kebituhan nutrisi dan oksigen pada struktur yang komplek inilah diperlukan sistem angkut yang efektif dan efisien. Struktur eritrosit tanpa inti dan organel lain ini memberi ruang untuk lebih banyak mengangkut oksigen.
pertanyaan kedua : Fungsi inti sel pada sebuah sel adalah sebagai pengendali kegiatan sel, artinya inti sel merupakan struktur yang sangat penting bagi sebuah sel, jika sebuah sel kehilangan struktur penting ini apakah masih disebut sel?
Sel merupakan kesatuan fungsi dan struktur. Sebuah sel melaksanakan fungsi dengan struktur tertentu. Struktur umum sebuah sel meliputi membran sel, sitoplasma, nukleus dan organel sel. Absennya sebuah atau beberapa komponen struktur tersebut tidak berpengaruh atas penamaan sebuah sel asalkan masih bisa menjalankan funsinya. Setiap sel terdeferensiasi bahkan sampai ekstrim tidak memiliki struktur terpenting dari sel itu seperti nukleus. Tidak adanya nukleus pada sel darah merah berakibat sel darah merah tidak mampu melakukan pembelahan sel (mitosis), sintesis protein. Bahkan umur sel darah merah pun rata-rata hanya 120 hari, selanjutnya dirombak di hati dan sebagian protein kembali menuju sumsum tulang merah untuk digunakan pada proses pembentukan sel darah merah baru.
pertanyaan ketiga: apa makna dari tidak adanya inti sel pada eritrosit mammalia ini?
Makna dari tidak adanya inti sel pada sel darah merah pada mamalia adalah merupakan bentuk adaptasi sistem transportasi pada organisme yang kompleks. Tidak adanya inti sel ini memberikan keuntungan pada organisme tersebut sebagai alat transportasi oksigen keseluruh tubuh secara efektif dan efisien. Tidak adanya nukleus memberi ruang cukup banyak untuk pengangkutan oksigen, juga menjadikan struktur eritrosit menjadi bikonkaf sehingga jarak tepi ke pusat sel menjadi lebih pendek dalam hal ini dapat mempercepat pertukaran oksigen dari sel darah merah ke jaringan.
Demikianlah keajaiban struktur darah merah kita, sepatutnya kita bersyukur atas nikmat yang telah diberikan ini. semoga bisa bermanfaat, minimal menambah wawasan pembaca yang budiman.
salam
guru biologi
Sebelum diambil darahnya katak dibius
katak kemudian dibedah untuk diambil darahnya
sampel darah dioleskan pada kaca benda kemudian dilakukan pengecatan
setelah itu di amati menggunakan mikroskop perbesaran 40x - 100x
sel darah merah pada katak bentuknya oval dan terlihat jelas inti selnya