Senin, 30 Agustus 2010

Heboh! Nama Baru Peterpan Dan Vokalis barunya

















1:

SPONGEBOBPETERPANTS dengan spongebob sebagai vokalis
2:

PETERPEIN dengan PEIN sebagai vokalis baru
3:

PARTOPAN dengan parto ovj sebagai vokalis
4:

peterPAN dengan sutrisno bachier sebagai vokalis
5:

PETERPARKERPAN dengan spiderman sebagai vokalis barunya
6:

POTTERPAN dengan harry potter sebagai vokalis
7:

peterpan dan kapten hooks
8:

fryingpan dengan siska suwitomo sebagai vokalis
9:

petirpan dengan the flash sebagai vokalis
10:

peterPON dengan lisa rumbewas sebagai vokalis
11:

pinterpan dengan einstein sebagai vokalis

12:

Humor dikit gan :)

sumber: [K] kas-kus

Jumat, 27 Agustus 2010

Ada Pintu Neraka di Usbekistan



Lubang api raksasa di Usbekistan yang biasa disebut "pintu neraka" sudah ada sejak 1975

Pintu neraka sering dilukiskan dengan suasana api menyala yang sangat mengerikan panasnya. Kondisi seperti itulah yang terdapat di sebuah lubang api menganga di daratan Usbekistan, Asia Tengah. Maka lubang api itu pun disebut sebagai "pintu neraka".

Lubang api itu berukuran sekitar dua kali lapangan bola dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Semula ukurannya tidak sebesar itu sejak pertama kali tahun 1975 "pintu neraka" itu dijumpai manusia.

Awalnya ahli geologi menggali dengan alat berat untuk pengeboran gas alam. Anehnya, di lokasi itu ditemukan jurang besar di bawah tanah. Saking besarnya, semua peralatan untuk penggalian itu terperosok ke dalam.

Jurang itu dipenuhi dengan gas bumi yang beracun. Belum ada keterangan resmi Uni Soviet kala itu terkait berapa jumlah korban tewas akibat terkena gas beracun. Namun para ahli segera menyingkir dan semua peralatan yang terperosok itu ditinggal pergi.

Untuk menghindari gas beracun yang terlanjur terbuka ke langit bumi itu menyebar, para ahli memutuskan untuk membakarnya. Posisinya berada di dekat kota kecil bernama Davaz.

Praktis sejak 1975 lobang raksasa itu menyemburkan api seperti gunung berapi dan masih tetap menyala hingga kini walau sudah 35 tahun berlalu. Masyarakat sekitar tak ada yang berani mendekat karena pengaruh medan panas hingga beberapa ratus meter, sehingga dinamakan "pintu neraka".

Sampai sekarang belum ada penjelasan apakah "pintu Neraka" itu ukurannya melebar atau stabil karena gas yang keluar dari perut bumi itu langsung terbakar. Walau terkena hujan pun, apinya tidak mati.

Lubang api raksasa itu kelihatan dari kejauhan karena berada di daratan tandus yang luas. Bila malam, tampak semakin jelas dengan sorotan cahaya kekuningan yang bersumber dari "pintu neraka" itu.

Mirip dengan Lumpur Lapindo, yang terus mengeluarkan lumpur panas gara-gara pengeboran yang dinilai gagal sehingga menyembur ke permukaan bumi. Hingga kini juga belum ada ahli geologi yang mampu menghentikan semburan lumpur panas lapindo. Yang bisa dilakukan hanya membatasi agar area efek lumpur panas itu tidak terus melebar.

sumber: kompas.com

Kamis, 26 Agustus 2010

Puasa Sehat bagi Penderita Maag


Ambil sedikit makanan, lalu makanlah perlahan, agar Anda tahu kapan Anda merasa kenyang.

Penderita maag yang ingin menjalankan puasa tidak perlu khawatir penyakitnya itu kambuh sehingga terganggu. Bahkan, puasa yang baik justru bermanfaat dan bisa menyembuhkan sakit maag secara total. Demikian dikatakan dr H Ari Fahrial Syam dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Jakarta, Rabu (19/8).

Ia menjelaskan, maag atau dispepsia pada dasarnya merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada daerah ulu hati. Menurut, jenis dispepsia terbagi menjadi dua yakni dispepsia fungsional dan organik.

Pada dispepsia organik, terjadi kelainan endoskopi, misalnya tukak kerongkongan, tukak lambung atau usus dua belas jari. Sementara pada dispepsia fungsional, endoskopi masih normal. Masih menurut dr Ari, masalah sebagian besar penderita dispepsia yang dijumpai saat ini adalah yang fungsional.

Faktor-faktor penyebab dispepsia golongan fungsional ini antara lain muncul karena penderita makan tidak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak tinggi, minum kopi/ minuman bersoda, merokok, termasuk masalah psikologis (stres).

Pengaturan makanan yang baik pada saat berpuasa akan memperbaiki pola pencernaan itu. Jadi, dapat disimpulkan, dispepsia fungsional akan membaik atau bahkan sembuh total ketika berpuasa.

"Semua penderita maag yang fungsional bisa berpuasa, tentu dengan tetap memperhatikan konsumsi makan dan minumnya," jelas dr Ari. Namun, ada "pantangan" makanan yang perlu diperhatikan penderita maag agar puasa justru membawa berkah positif dan bukan sebaliknya.

Berikut beberapa asupan makanan yang perlu dihindari para penderita sakit maag dalam menjalankan ibadah puasa.

1. Makanan yang banyak mengandung gas, antara lain sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, minuman bersoda.

2. Makanan yang sulit dicerna, yang akan memperlambat pengosongan lambung antara lain kue tart dan keju.

3. Makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung berlebih antara lain kopi, minuman beralkohol, anggur putih, sari buah sitrus, susu full cream.

4. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, antara lain cuka, berbumbu pedas, makanan mengandung merica.

5. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan antara lain alkohol, coklat, gorengan.

6. Sumber karbohidrat, seperti beras ketan, mie, bihun, ubi singkong, talas, atau dodol.

sumber: kompas.com

UC Browser, Saingan Opera Mini di Indonesia


Ini Dia Penantang Opera Mini di Indonesia
UC browser
Opera Mini, tampaknya bakal memiliki pesaing baru, UC Browser. Browser produk China dan telah digunakan di 145 negara ini, Kamis Sore diperkenalkan di Indonesia. Produk terbaru telah menggunakan bahasa Indonesia.

"Kami memandang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pasar internet mobile yang sangat besar. Oleh sebab itu kini kami hadir di sini untuk menyediakan teknologi terbaik yang kami miliki bagi masyarakat Indonesia," kata CEO UC Mobile Ltd Yu Yongfu saat meresmikan peluncuran UC Browser Edisi Bahasa Indonesia di Hotel Nikko Jakarta.

UC Mobile Ltd adalah perusahaan pengembang UC Browser. Aplikasi browser internet untuk ponsel ini kompatibel dengan semua sistim operasi populer, termasuk Java, Symbian, Android, Blackberry, iPhone, Windows Mobile. Yang menarik, UC Browser juga kompatibel dengan chipset MTK yang digunakan oleh banyak ponsel merek lokal.

Browser ini juga diklaim mampu mengkompresi data sedemikian rupa.Karena UC Browser dikenal sebagai pelopor teknologi proxy browsing yang dengan arsitektur "cloud/client" melakukan kompresi file di server sehingga bisa menghemat biaya dan bandwidth hingga 90%. Teknologi ini sangat optimal untuk penggunaan di ponsel (layar kecil) dengan kondisi koneksi yang terbatas.

UC Browser memiliki beberapa fitur andalan yang melebihi produk lain yang beredar. Rilis terbaru UC Browser v.7.2 telah memiliki support terhadap format Flash 10 yang memungkinkan ponsel untuk memainkan berbagai aplikasi animasi termasuk game populer dari situs jejaring sosial.

Download Manager memungkinkan pengguna untuk mengelola proses download dengan fasilitas multi-threading yang membagi proses download menjadi beberapa bagian lebih kecil yang dijalankan bersamaan. Dalam kasus-kasus seperti masalah konektivitas yang memaksa untuk menghentikan download, pengguna tidak perlu khawatir karena UC Browser memungkinkan mereka untuk melanjutkan download setelah koneksi internet pulih. UC Browser juga memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengubah tampilan antarmuka dan mengatur sendiri shortcut (tombol akses cepat) ke fitur-fitur tertentu.

UC Browser adalah aplikasi yang dapat digunakan dan diunduh secara gratis. Pengguna harus memiliki ponsel dengan fasilitas akses data dan bisa mendapatkan aplikasi UC Browser dengan mengunjungi situs http://www.ucweb.com (melalui PC) atau http://wap.ucweb.com (melalui ponsel).


Yongfu melukiskan UC Browser merupakan aplikasi dengan pengguna terbanyak di dunia. Hingga Juli 2010, UC Browser telah didownload lebih dari 400 juta kali, dengan pengguna aktif melebihi 100 juta orang yang mengakses lebih dari 45 milyar halaman per bulan. ''Angka ini adalah hampir 2 kali lipat dari pesaing terdekat. Saat ini sebagian besar pengguna UC Browser masih berbasis di China, namun telah mulai merambah pasar global dengan pengguna di 145 negara,'' ujarnya. Ia optimistis pasar Indonesia akan merespon positif aplikasi ini.
sumber: Republika.co.id

Senin, 23 Agustus 2010

Seorang Perdana Menteri yang Berbuka Puasa Bersama Rakyatnya


Pemimpin atau pejabat negara pada umumnya mengundang banyak orang untuk datang ke rumah mereka untuk menggelar acara buka puasa bersama. Jarang sekali ada pemimpin umat atau pejabat negara yang mau mendatangi rakyatnya yang miskin dan ikut berbuka puasa bersama mereka.

Apa yang dilakukan perdana menteri Palestina dari Hamas, Ismail Haniyah ini selayaknya dicontoh oleh para pemimpin dan pejabat negara sebagai bentuk perhatian dan kepedulian mereka pada rakyat, apalagi jika rakyat sedang dililit berbagai kesulitan hidup.

Jumat (20/8), Haniyah bertandang ke rumah sebuah keluarga di Gaza untuk berbuka puasa bersama. Rumah keluarga itu sangat amat sederhana, hanya berupa satu ruangan berukuran kurang dari 20 meter persegi, tanpa jendela dan tanpa lubang ventilasi. Rumah "mungil" itu dihuni delapan anggota keluarga, ayah-ibu dan enam orang anak mereka. Bayangkan ... betapa sesak dan pengapnya rumah itu.

Melihat kondisi yang memprihatinkan itu, Haniyah memerintahkan para ajudannya untuk memberikan bantuan makanan untuk keluarga itu dan memberikan sebuah kipas angin agar rumah yang mereka tempati bisa agak "nyaman".

Rasanya, sulit mencari sosok pemimpin seperti Haniyah di zaman sekarang ini. Pemimpin yang bukan cuma menebar pesona dan menebarkan janji-janji manis pada rakyat saat kampanye, tapi tidak pernah berada di tengah masyarakat untuk sekedar merasakan penderitaan mereka.

Sekira 1,5 juta warga Gaza hingga kini masih hidup dalam kondisi yang memprihatinkan akibat blokade rezim Zionis Israel yang sudah berlangsung hampir tiga tahun. Mereka sepenuhnya mengandalkan hidup mereka dari bantuan kemanusiaan dari dunia internasional, termasuk kebutuhan makanan dan sumber air bersih. (ln/Ma'anNews)

sumber: eramuslim.com

Jumat, 20 Agustus 2010

Hati-Hati Kertas Setruk Belanja dan ATM Mengandung Racun

Meski telah membuang tas plastik dan menggunakan tas dari bahan ramah lingkungan, ternyata Anda tetap dapat terpapar racun Bisphenol-A (BPA) setiap hari, setidaknya saat berbelanja.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS menyebut bahan berbahaya itu Bisphenol-A yang merupakan zat racun yang bersifat reproduktif, berkembang, dan sistemik ini terdapat pada kertas setruk belanja.

Kepada laboratorium Divisi Ilmu Biologi Missouri, Kelompok Pekerja Lingkungan (EWG) menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba terhadap 36 kertas setruk dan menemukan jumlah BPA pada kertas setruk belanja jumlahnya 250-1.000 kali lebih banyak daripada BPA yang ditemukan pada kaleng makanan dan susu bayi.

Juru bicara EWG Alex Formuzis mengatakan, "BPA biasanya digunakan sebagai bahan lapisan kertas pada pengecer besar seperti di toko, supermarket, SPBU, restoran cepat saji, dan mesin ATM. Bahan kimia itu bereaksi dengan pewarna untuk membentuk cetakan hitam pada tanda terima yang akan disentuh orang seusai berbelanja.

Adapun menurut hasil penelitian program Toksiologi Nasional, penggunaan BPA yang berlebihan memiliki efek samping bagi kesehatan. Maka itu, pembatasan penggunaan BPA diperlukan karena dampaknya bisa memengaruhi saraf dan perkembangan janin di dalam rahim.

Bila anak terus terpapar BPA, ia mungkin akan mengalami keabnormalitasan jaringan prostat dan payudara serta mengalami pubertas dini pada perempuan.

Sebuah penelitian di Swiss menemukan bahwa racun BPA dapat berpindah ke kulit seseorang hanya dengan memegang kertas setruk belanja. Maka itu, disarankan agar sesuai memegangnya, kita mesti segera mencuci tangan agar racun itu tidak masuk ke makanan atau mulut.
sumber: metrotvnews.com

Rabu, 18 Agustus 2010

Wow, Blackberry Seharga Rp.890.000,-

BlackBerry Torch 9800 kini menjadi salah satu ponsel BlackBerry yang ditunggu-tunggu. Dijadwalkan muncul Agustus, turunan dari BlackBerry Bold ini hadir dengan desain slide Qwerty, berbeda dengan BlackBerry Bold 9000 atau Onyx 9700 yang berdesain candybar horizontal.


Kabar gembiranya, harga BlackBerry anyar ini turun. Hal ini sekaligus menampik isu yang mengatakan perangkatnya cukup mahal. Tak tanggung-tanggung, harga Torch turun 50 persen dari sebelumnya setelah seminggu dipasarkan.

BlackBerry Torch 9800, yang merupakan ponsel layar sentuh ketiga besutan Research In Motion (RIM) dan varian pertama yang hadir dengan slider, diluncurkan minggu lalu dengan harga US$199 (Rp1,7 juta). Kini, ia hanya dipatok dengan harga US$99 (Rp890 ribu), belum termasuk kontrak dengan operator yang bersangkutan. Namun, harga yang turun hingga US$100 sudah cukup lumayan.

Sekadar diketahui, BlackBerry Torch adalah perangkat BlackBerry pertama yang mengusung OS BlackBerry 6.0. Dilengkapi WebKit browser terbaru, membuatnya mendukung tab browsing dan pinch to zoom.

Sementara itu, Nokia justru mengumumkan harga retail untuk Nokia N8 naik. Di website Nokia USA, dikatakan harga N8 naik 60 euro dari 370 euro (Rp4,2 juta) menjadi 430 euro (Rp4,9 juta).

Namun demikian, status Nokia N8 kini masih pre-order. Diharapkan harganya dapat turun ketika ia benar-benar diluncurkan sekitar akhir September.

sumber: vivanes.com

Senin, 16 Agustus 2010

237.556.363 jiwa, Inilah Jumlah Penduduk Indonesia 2010

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia 2010 yang mencapai 237.556.363 jiwa dan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan.

Dalam siaran pers BPS yang diterima ANTARA News, Senin, disebutkan rasio jenis kelamin penduduk Indonesia berada pada angka 101 dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 119.507.580 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 118.048.783 jiwa.

Provinsi dengan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan antara lain Aceh dan Sumatera Utara dengan rasio 100 yang artinya jumlah laki-laki dan perempuan hampir sama.

Provinsi dengan jumlah laki-laki lebih banyak adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimanan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Adapun provinsi dengan penduduk perempuan lebih banyak dari laki-laki adalah Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

Rasio jumlah penduduk laki-laki dan perempuan terkecil yaitu 94 terjadi di provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah laki-laki sebanyak 2.180.168 jiwa dan perempuannya sebanyak 2.316.687 jiwa.

Adapun di Provinsi Papua rasionya paling besar yaitu 113 dengan jumlah laki-lakinya 1.510.285 jiwa sedangkan perempuannya sebanyak 1.341.714 jiwa.

Laju pertumbuhan
Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk nasional pada 2010 tercatat sebesar 1,49 persen dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Papua yaitu 5,45 persen dengan total jumlah penduduk mencapai 2.851.999 jiwa.

Laju pertumbuhan terendah terjadi di Jawa tengah yaitu 0,37 persen dengan jumlah penduduk sebanyak 32.380.687 jiwa.

Setengah lebih penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa (57,49 persen) yang tersebar di Provinsi Jawa Barat terbanyak (18,11 persen), Jawa Timur (15,78 persen), dan Jawa Tengah (13,63 persen).
(ANT/A038)

Minggu, 15 Agustus 2010

Media Pembelajaran

Oleh: Setiyo Prajoko

Kata ”media” berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Sedangkan menurut Koyo (1983) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen untuk kegiatan tertentu. Menurut Sudjana (2005), media pengajaran sebagai alat bantu mengajar.

Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Penggunaan media memiliki beberapa fungsi. Menurut Koyo (1983) media pembelajaran memiliki fungsi, diantaranya :

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.

Pengalaman tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke siswa. Objek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa tentang suatu objek, yang disebabkan, karena: (a) objek terlalu besar; (b) objek terlalu kecil; (c) objek yang bergerak terlalu lambat; (d) objek yang bergerak terlalu cepat; (e) objek yang terlalu kompleks; (f) objek yang bunyinya terlalu halus; (f) objek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada siswa.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

Menurut Zainuddin (2008), terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :

a. Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik

b. Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya

c. Projected still media: slide; over head projektor (OHP), dan sejenisnya

d. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Husain Abdullah, Pemain American Football pun Berpuasa...


Seperti muslim lainnya, Husain Abdullah menyambut datangnya bulan Ramadan dengan antusias. Meski bulan Ramadan kali ini akan menjadi Ramadan yang penuh tantangan baginya karena bertepatan dengan muslim pertandingan sepakbola Amerika (American Football).

Abdullah adalah pemain sepakbola ala Amerika yang memperkuat tim Vikings dari Minnesota. Bulan ini ia harus berlatih keras demi kemenangan timnya. Tapi sebagai seorang muslim yang taat, Abdullah menyatakan bahwa ia akan tetap menjalankan puasa Ramadan.

"Saya menempatkan Allah Swt di atas segalanya, tak ada satu pun yang lebih penting di atas agama saya. Agama ini bukan sekedar apa yang wajib saya lakukan, tapi ini adalah pilihan saya. Jadi, saya akan berpuasa selama Ramadan," ujarnya mantap meski ia harus tetap berlatih di tengah udara yang panas pada saat Ramadan.

Beruntung, tim Viking memberikan dukungan pada Abdullah. Pihak manajemen Vikings menyatakan akan memberikan komposisi makanan yang dibutuhkan selama Abdullah menjalankan puasa. "Tahun lalu, Ramadan jatuh pada awal September dan kami melihat ada penurunan dalam performanya. Kami bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Husain Abdullah, ia kelihatan seperti tak punya semangat," kata pelatih Vikings, Brad Childress.

Untuk menghadapi Ramadan tahun ini, Abdullah berkonsultasi dengan ahli gizi tim sepakbolanya untuk menentukan asupan makanan dan minum bagi Abdullah selama Ramadan nanti. Ahli gizi tim Vikings ingin memastikan bahwa Abdullah cukup mendapatkan kalori sebagai sumber energi dan menjaga staminanya, serta tidak mengalami dehidrasi.

"Tahun lalu, Abdullah mempersiapkan segalanya sendiri, sekarang kami akan membantunya menyiapkan makanan yang dibutuhkan saat berbuka dan sahur. Ia pemain yang berbakat dan pemain andalan di tim ini," sambung Childress.

Dalam musim pertandingan tahun lalu, Abdullah mengalami cedera di bagian punggung dan panggulnya yang membuat perjuangannya untuk bisa turun ke lapangan lagi bertambah berat. Latihan keras harus dijalaninya untuk menghadapi musim pertandingan tahun ini.

Abdullah yang menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Pomona California beradal dari keluarga besar. Ia memiliki tujuh saudara lelaki dan empat saudara perempuan. Kakak Abdullah, Hamza, juga pemain nasional sepakbola Amerika. Sejak usia 7 tahun, Abdullah sudah mulai berpuasa Ramadan.

"Saya selalu berusaha untuk menjaga kebiasaan itu. Sekarang, saya senang karena Islam sudah mendapatkan tangapan yang lumayan positif," kata Abdullah.

Selain Abdullah, sejumlah atlet muslim di AS juga berpuasa saat Ramadan meski tetap harus menjalankan aktivitas latihannya setiap hari. Salah satunya adalah bintang bola basket NBA, Hakeem Olajuwon. "Saya meliihat diri saya selalu bersemangat dan penuh energi. Ketika saya berbuka saat matahari terbenam, seteguk air rasanya nikmat sekali," kata Olujuwon dalam bografinya yang dimuat di situs NBA.

Situasi berbeda mungkin harus dialami oleh para pemain sepakbola muslim di Jerman. Bulan Juli kemarin, para pejabat organisasi sepakbola Jerman menyatakan bahwa seorang pemain sepakbola muslim boleh tidak puasa ketika harus bertanding saat bulan Ramadan. Pernyataan itu didukung oleh salah satu organisasi muslim di Jerman yang beralasan bahwa kelonggaran tidak puasa itu dilakukan jika si pemain terikat kewajiban berdasarkan kontrak bertanding yang menjadi satu-satunya sumber nafkah baginya dan jika puasa akan mempengaruhi performanya saat bertanding. (ln/isc/afp)

eramuslim.com

Sikap Ambigu Presiden SBY Soal "Terorisme", Aneh!


Akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara soal terorisme, sebelumnya lewat jubir presiden Julian A Pasha menyatakan bahwa presiden SBY sudah mengetahui perihal penangkapan Abu Bakar Ba’asyir melalui Kapolri di hari Senen (9/8). Plus tepisan kalau penangkapan tersebut bukan intruksi dari SBY. Kemudian saat Presiden SBY rapat kabinet di Sekretariat Negara mengingatkan kasus terorisme tidak bisa dikaitkan dengan agama maupun politik. Ia menegaskan terorisme merupakan kejahatan yang terkait dengan hukum. “Saya tak pernah membawa terorisme ke dalam arena politik, karena bukan politik. Juga tidak membawa terorisme ke arena agama, karena terorisme bukan ajaran agama,” kata SBY di Gedung Sekretariat Negara, komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/8).

Dan SBY mempercayakan kepada penegak hukum untuk menangani dengan cara tepat,profesional, akuntabel, dan dapat dijelaskan kepada publik. Bahkan menambahkan bahwa masalah ini sensitif dan sering melahirkan salah paham diantara masyarakat terhadap apa yang dilakukan penegak hukum.

Rasanya kelewat wajar kalau sebagian orang mengkritik sikap SBY, ambigu bahkan ada yang katakan lebay. Dalam kasus terorisme, masih terekam beberapa jejak sikap SBY yang ditampilkan dihadapan publik yang menunjukkan ambiguitasnya. Menjelang Pemilu Presiden di tahun 2009 silam,SBY mengomentari peristiwa bom di JW Marriott dan The Ritz Carlton, 17 Juli 2009.

SBY mengatakan secara eksplisit, dirinya termasuk salah satu target incaran penembakan oleh kelompok yang ingin menggagalkan pemerintahan yang demokratis. “Berdasarkan laporan intelijen, ada upaya yang sistematis menggagalkan kelangsungan pemerintahan yang demokratis ini,” ungkap SBY merespon tragedi pengeboman di kawasan Mega Kuningan 17 Juli 2009.

Hal yang sama sebelum penangkapan orang-orang yang diduga teroris dan kemudian disusul penangkapan ustad Abu Bakar Ba'asyir, SBY juga mengeluh menyatakan dirinya menjadi sasaran kelompok teroris. “Saya dapat laporan tadi malam dari jajaran pengamanan, ada di antara anak bangsa yang punya niat tidak baik yang sekarang ada di sekitar Ciwidey,” ujarnya, Sabtu (8/8).

Di tahun 2010, tepatnya di bulan Mei presiden SBY juga mengeluarkan pernyataan terkait kasus terorisme juga. Dalam keterangan persnya di Bandara Halim Perdanakusumah, Senin (17/5/2010) sebelum bertolak ke Singapura dan Malaysia Presiden SBY menegaskan tujuan dari para teroris adalah mendirikan negara Islam.

Padahal, menurut SBY, perdebatan tentang pendirian negara Islam sudah rampung dalam sejarah Indonesia. Aksi teroris juga bergeser dari target asing ke pemerintah. Ciri lain, menurut Presiden, para teroris menolak kehidupan berdemokrasi yang ada di negeri ini. Padahal, demokrasi adalah sebuah pilihan atau hasil dari sebuah reformasi. Karena itu menurut presiden keinginan mendirikan negara Islam dan sikap anti demokrasi tidak bisa diterima rakyat Indonesia.

Di satu sisi kita memang bisa menyaksikan keberanian pihak Polri luar biasa untuk menangkap kesekian kalinya ustad Abu Bakar Ba'asyir, sebagian pihak menganggap tentu langkah ini dengan pertimbangan matang dan tidak gegabah. Terutama ketika Polri merasa memiliki bukti (data) yang meyakinkan untuk kembali menjerat ustad ABB.Dan menjadi beban moral yang sangat besar kiranya kalau kali ini mengulangi kegagalan, tidak bisa membuktikan didepan pengadilan melalui penuntut kejaksaan terbaiknya bahwa ustad ABB terbukti seperti yang disangkakan.

Jika mampu untuk itu, tidak menutup kemungkinan ustad Abu Bakar Ba'asyir akan dikenakan hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. Dijangkauan pasal berlapis UU Terorisme. Yakni, pasal 14 jo pasal 7, 9, 11, dan atau pasal 11 dan atau pasal 15 jo pasal 7, 9, 11, dan atau pasal 13 huruf a, huruf b, huruf c UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Ancaman maksimalnya hukuman mati.

Jika ini sukses, maka bisa dipastikan pemerintah AS, Australia, Singapura dan sekutu AS lainya mengulum senyum dan memberi warning kalau tugas kontra-terorisme tidak boleh berhenti sampai disitu.

Di sisi lain yang tidak bisa di abaikan, bahwa selama ini narasi tentang terorisme datangnya dari sepihak (polri).Lebih khusus datang dari Den88, dan wabil khusus lagi di sana ada satgas anti teroris di luar “struktur” yang dikendalikan oleh Gories Mere sekalipun saat ini dia ada di BNN (Badan Narkotika Nasional).

Dan di sinyalir karena persahatan Gories Mere dengan Karni Ilyas (TV One) yang menyebabkan dalam isu terorisme TV yang satu ini masuk barisan terdepan untuk news update berita.Oleh karena itu, pada konteks ini meniscayakan penanganan kasus terorisme ini diduga sarat rekayasa, seperti pada kasus-kasus besar yang menghantam institusi Polri.

Misalkan pada kasus rekening gendut beberapa jendral polri, century gate, markus, dan semisalnya.Maka kalau sudah seperti ini, yang salah bisa benar dan sebaliknya serta dalih tuduhanpun bisa direka-reka berdasarkan paradigma subyektif yang dimiliki polri dalam melihat kasus terorisme ini.

Lebih-lebih jika kontra-terorisme adalah proyek yang berkelindan didalamnya kepentingan asing dan dijadikan ajang menunjukkan “prestasi” dan mencari dana atau langkah pengalihan isu oleh para “komprador” asing dan kelompok opurtunis lokal.

Oleh karena itu perlu kiranya SBY menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, sekiranya betul bahwa isu terorisme adalah murni kejahatan dan masuk diranah hukum. Dan terorisme bukan persoalan politik, juga bukan masalah agama.

Pertama; kalau ada pernyataan penangkapan ustad Abu Bakar Ba'asyir bukan intruksi SBY sebagai presiden, maka artinya ada distorsi dalam penegakan hukum. Aneh jika Presiden menyatakan terkejut dengan penangkapan Abu Bakar Ba'asyir, padahal Densus berada di bawah kendali Polri dan Kapolri bertanggung jawab langsung kepada presiden. Jadi Densus bekerja untuk siapa?

Sementara dari tahun 2003-2009 Polri sudah menangkap lebih dari 500 orang dalam kasus terorisme. Dan dimasa pemerintahan SBY banyak orang mati sekitar 40 orang dieksekusi dengan cara “ekstra judicial killing”. Dan minim sekali suara yang berteriak untuk mengatakan ini adalah “kedzaliman” atau pelanggaran HAM. Para penggiat HAM juga setengah hati, menyikapi soal korban proyek kontra-terorisme ini.

Kedua; bukankah kontra-terorisme telah SBY adopsi menjadi salah satu prioritas 100 hari kerja pemerintahannya? Diupayakan lahirnya blueprint penanganan secara koprehensif, yang terbaru dengan dibentuknya BNPT(Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) melalui Peraturan Presiden no 46 tahun 2010 yang SBY tanda tangani 16 Juli lalu. Sekaligus ini bukti implementasi komitmen SBY yang pernah dibicarakan bersama Obama presiden AS tentang terorisme.

Kalau sudah seperti ini, apakah sebagai presiden tidak tahu menahu bagaimana langkah demi langkah, tahapan demi tahapan yang akan dioperasikan institusi terkait yang notabene-nya semua dibawah kendali presiden? Bahkan kita yakin, target-target antara dan puncak target dari proyek kontra-terorisme SBY juga mengetahui. J ika tidak, maka SBY itu presiden atau anak buah siapa?

Ketiga; jika presiden SBY menyatakan kasus terorisme tidak ada relevansinya dengan persoalan politik atau tidak akan menggeret ke ranah politik. Lantas, kenapa juga membicarakan tentang motif “negara Islam” dan terancamnya “demokrasi” dalam konteks ini? Kelompok yang dicap teroris hendak mendirikan negara Islam, dan SBY sendiri memberikan prespektifnya bahwa wacana negara Islam bagi Indonesia sudah menjadi sejarah masa lalu?

Begitu juga, tentang ancaman kelompok tersebut terhadap kelangsungan demokrasi, atau di sesi lain SBY menempatkan dirinya sebagai obyek yang terancam dan pernah mengkaitkan kelompok terorisme terhadap kelangsungan pemilu di tahun 2009. Ambigu bukan?atau mungkin ada tafsiran lain tentang politik versi presiden SBY?

Keempat; kalau SBY menjelaskan kasus ini adalah kejahatan dan tidak terkait dengan agama.Maka ada pertanyaan penting, kenapa SBY tidak pernah menegur insan media yang sedemikian rupa membangun opini dan persepsi masyarakat secara kontinyu dan simultan yang menstigmatisasi Islam dengan teroris? Contoh terbaru Upaya membangun stigma negatif terhadap Islam.

Salah satunya tampak dari pemberitaan detik.com dengan judul : Penggerebekan Teroris di Bandung, Ditemukan Lembaran Kertas Arab Gundul Soal Hijrah dan Jihad. Detik.com (8/8) melaporkan dalam mobil milik Fahri, yang ditangkap Densus 88 karena diduga teroris, ditemukan ceceran kertas berisi tulisan arab gundul, antara lain soal kumpulan fatwa Ibnu Taimiyyah soal jihad, hijrah, dan dakwah.

Lebih lanjut dilaporkan, ceceran kertas itu ada yang berupa tulisan tangan dan berupa print out, dengan beragam ukuran. Semua berisi tulisan arab gundul. Terdapat empat lembar kertas print out arab gundul merupakan kumpulan fatwa Ibnu Taimiyyah soal jihad, hijrah, dan dakwah. Hal ini merupakan upaya membangun citra negatif terhadap syariah Islam.

Contoh lain, mantan PM Inggris Tony Blair, di hadapan Konggres Partai Buruh pernah menyatakan Islam sebagai ideologi iblis (BBC News, 16 Juli 2005) dengan ciri-ciri : (1) ingin mengeliminasi Israel ; (2) menjadikan syariat Islam sebagai sumber hukum ; (3) menegakkan khilafah ; (4) bertentang dengan nilai-nilai liberal.

Hal senada direkomendasikan Cheryl Benard. Usulannya ada beberapa ide yang harus terus menerus diangkat untuk menjelekkan citra Islam : prihal demokrasi dan HAM, poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, minoritas, pakaian wanita, dan kebolehan suami untuk memukul istri. (Civil democratic Islam, partners , resources, and strategies, the Rand Corporation )

Dan apakah presiden SBY tidak pernah merasa adanya fakta pengkambing hitaman Islam dan kaum muslimin dalam persoalan ini? seharusnya SBY sadar, betapa umat Islam di Indonesia nyaris tidak bisa memberikan pembelaan, bahkan menerima kekalahan (apologis) dengan istilah teroris itu yang identik dengan; orang berjenggot, celana cingkrang, gamis, cadar, jidat hitam, orang yang sering aktif kemasjid, pengajian-pengajian kecil (usroh/halqoh/liqo’), pesantren, atau aktifis yang mengusung penegakkan syariat dalam koridor negara, atau ketika menempatkan AS adalah musuh Islam.Ini peran media, jelas-jelas mengkaitkan agama dengan isu teroris.

Lebih jauh, kalau mau jujur, bukankah ketika pihak penegak hukum dan lebih khusus Den88 atau satgas anti teror lainya ketika melakukan pemetaan (maping) tentang ancaman baik dalam kontek global atau lokal (Indonesia) maka kesimpulanya adalah Islam sebagai ancaman? Lebih spesifik Islam Ideologis, atau gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok yang mengusung Islam sebagai ideologi. Lantas bagaimana bisa SBY mengatakan bahwa perkara terorisme tidak terkait agama? Sangat aneh bukan?

Kelima; di institusi yang terkait dengan proyek kontra-terorisme dibawah kementerian PolHukam terlihat paradigma yang dibangun ketika berbicara tentang terorisme selalu dikaitkan dengan pemahaman agama yang di anggap radikal dan fundamentalis. Karenanya perlu langkah-lengkah de-radikalisasi dengan beberapa strategi yang softh.

Misalkan dengan mengarusutamakan tokoh-tokoh Islam moderat, menggalakkan interfaith dialog (dialog antar iman), diterbitkannya buku-buku yang moderat dan merubah kurikulum pesantren atau sekolah, masih banyak strategi lainya yang semuanya dianggap bisa mempertahankan format Indonesia yang pluralis, liberal, demokratis yang berdiri diatas ideologi kapitalis-sekuler. Maka bagaimana SBY menjelaskan ini semua?

Rakyat semua ingat, sikap yang ditampilkan SBY dihadapan publik selama ini adalah mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan lantas bagaimana dengan persoalan teroris?

Beranikah SBY dialog dan debat terbuka dengan kelompok-kelompok yang di cap radikal dan fundamentalis untuk bicara problem kenegaraan dan politik secara fair dalam rangka mencari solusi terbaik untuk Indonesia? Sehingga SBY dan jajaran dibawahnya tidak selalu su’udzan dengan apa yang diperjuangkan oleh kelompok tersebut.

Sekali lagi, wajar kalau akhirnya presiden SBY dianggap sangat ambigu dalam kasus “terorisme” ini atau bahkan terkesan mau “cuci tangan”. Semoga semua pemimpin institusi yang terlibat proyek kontra-terorisme itu kalau mereka orang muslim, maka masih tersisa iman dan Islamnya, hingga sadar tidak ada satupun perkataan yang keluar dari mulut mereka kecuali ada dua Malaikat yang mencatatnya dan hisab Allah SWT adalah seadil-adil hisab.

Umat Islam Indonesia butuh pemimpin yang bisa melindungi agama dan harga dirinya,dan bukan sebaliknya; pemimpin yang jadi “hamba” dari penguasa negara-negara kafir imperialis dan mendzalimi umatnya. Wallahu a’lam bisshowab.

Oleh: Harits Abu Ulya (Ketua Lajnah Siyasiah DPP-HTI), eramuslim.com

Ramadhan Around The World

Kamis, 12/08/2010 13:09 WIB | email | print | share


Yerusalem, Israel: Seorang gadis muda muslimah Palestina memegang lentera tradisional Ramadhan di kota tua Yerusalem


Sidon, Libanon: Seorang Musaharati (tukang bangunin Sahur) memukul drum-nya agar umat Islam bangun untuk sahur


Yerusalem, Israel: Umat Islam Palestina menghiasi kota tua Yerusalem dengan lampu yang meriah


Gaza City, Gaza: Seorang anak laki-laki Palestina merayakan Ramadhan dengan menyalakan kembang api


Kabul, Afghanistan: Sebuah toko di Afghanistan membuat makanan manis di dapur toko selama Ramadhan


Manila, Filipina: Anak-anak muslim Filipina membaca Alquran di sekolah di bulan suci Ramadhan


Gaza City, Gaza: laki-laki Palestina membaca Alquran di masjid al-Omri


Kuala Lumpur, Malaysia: Penjual makanan Muslim menyiapkan makanan untuk para pelanggan di sebuah bazar Ramadhan di Petaling Jaya


Surabaya, Indonesia: Kaum muslimah menghadiri Shalat Tarawih pertama untuk menandai awal bulan puasa di sebuah masjid di Surabaya (fq/guardian)

eramuslim.com

Berhala Modern Itu Bernama Nasionalisme

Sabtu, 14/08/2010 17:40 WIB | email | print | share

Ada sebuah ayat di dalam Al-Qur’an yang mengisyaratkan bahwa suatu masyarakat sengaja menjadikan ”berhala” tertentu sebagai perekat hubungan antara satu individu dengan individu lainnya. Sedemikian rupa ”berhala” itu diagungkan sehingga para anggota masyarakat yang ”menyembahnya” merasakan tumbuhnya semacam ”kasih-sayang” di antara mereka satu sama lain. Suatu bentuk kasih-sayang yang bersifat artifisial dan temporer. Ia bukan kasih-sayang yang sejati apalagi abadi. Gambaran mengenai berhala pencipta kasih-sayang palsu ini dijelaskan berkenaan dengan kisah Nabiyullah Ibrahim ’alaihis-salam.



وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ

فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ

بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

“Dan berkata Ibrahim ’alaihis-salam: "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun.” (QS Al-Ankabut ayat 25)





"Berhala-berhala" di zaman dahulu adalah berupa patung-patung yang disembah dan dijadikan sebab bersatunya mereka yang sama2 menyembah berhala patung itu padahal berhala itu merupakan produk bikinan manusia. Di zaman modern sekarang "berhala" bisa berupa aneka isme/ ideologi/ falsafah/ jalan hidup/ way of life/ sistem hidup/ pandangan hidup produk bikinan manusia. Manusia di zaman skrg juga "menyembah" berhala-berhala modern tersebut dan mereka menjadikannya sebagai "pemersatu" di antara aneka individu dan kelompok di dalam masyarakat. Berhala modern itu menciptakan semacam persatuan dan kasih-sayang yang berlaku sebatas kehidupan mereka di dunia saja. Berhala modern itu bisa memiliki nama yang beraneka-ragam. Tapi apapun namanya, satu hal yang pasti bahwa ia semua merupakan produk fikiran terbatas manusia. Ia bisa bernama Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme, Liberalisme, Nasionalisme atau apapun selain itu.



Semenjak runtuhnya tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara ummat Islam 85 tahun yang lalu bangsa-bangsa Muslim di segenap penjuru dunia mulai menjalani kehidupan sosialberlandaskan sebuah faham yang sesungguhnya asing bagi mereka. Faham itu bernama Nasionalisme. Ketika Khilafah Islamiyyah masih tegak dan menaungi kehidupan sosial ummat, mereka menghayati bahwa hanya aqidah Islam Laa ilaha illa Allah sajalah yang mempersatukan mereka satu sama lain. Hanya aqidah inilah yang menyebabkan meleburnya sahabat Abu Bakar yang Arab dengan Salman yang berasal dari Persia dengan Bilal yang orang Ethiopia dengan Shuhaib yang berasal dari bangsa Romawi. Mereka menjalin al-ukhuwwah wal mahabbah (persaudaraan dan kasih sayang) yang menembus batas-batas suku, bangsa, warna kulit, asal tanah-air dan bahasa. Dan yang lebih penting lagi bahwa ikatan persatuan dan kesatuan yang mereka jalin menembus batas dimensi waktu sehingga tidak hanya berlaku selagi mereka masih di dunia semata, melainkan jauh sampai kehidupan di akhirat kelak. Mengapa? Karena ikatan mereka berlandaskan perlombaan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Hidup lagi Maha Abadi.



الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ



”Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS Az-Zukhruf ayat 67)



Orang-orang beriman tidak ingin menjalin pertemanan yang sebatas akrab di dunia namun di akhirat kemudian menjadi musuh satu sama lain. Oleh karenanya, mereka tidak akan pernah mau mengorbankan aqidahnya yang mereka yakini akan menimbulkan kasih-sayang hakiki dan abadi. Sesaatpun mereka tidak akan mau menggadaikan aqidahnya dengan faham atau ideologi selainnya. Sebab aqidah Islam merupakan pemersatu yang datang dan dijamin oleh Penciptanya pasti akan mewujudkan kehidupan berjamaah sejati dan tidak bakal mengantarkan kepada perpecahan dan bercerai-berainya jamaah tersebut.



وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا



”Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dalam jamaah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS Ali Imran ayat 103)



Sewaktu ummat Islam hidup di bawah naungan Syariat Allah dalam tatanan Khilafah Islamiyyah mereka tidak mengenal bentuk ikatan kehidupan sosial selain Al-Islam. Mereka tidak pernah membangga-banggakan perbedaan suku dan bangsa satu sama lain. Betapapun realitas suku dan bangsa memang tetap wujud, tetapi ia tidak pernah mengalahkan kuatnya ikatan aqidah di dalam masyarakat. Sedangkan setelah masing-masing negeri kaum muslimin mengikuti jejak langkah Republik Turki Modern Sekuler, maka mulailah mereka mengekor kepada dunia barat yang hidup dengan membanggakan Nasionalisme masing-masing bangsa. Padahal bangsa-bangsa Barat tidak pernah benar-benar berhasil membangun soliditas sosial melalui man-made ideology tersebut. Akhirnya bangsa-bangsa Muslim mulai sibuk mencari-cari identitas Nasionalisme-nya masing-masing. Mulailah orang Indonesia lebih bangga dengan ke-Indonesiaannya daripada ke-Islamannya. Bangsa Mesir bangga dengan ke-Mesirannya. Bangsa Saudi bangga dengan ke-Saudiannya. Bangsa Turki bangga dengan ke-Turkiannya. Lalu perlahan tapi pasti kebanggaan akan Islam sebagai perekat hakiki dan abadi kian tahun kian meluntur.



Sehingga di dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an Asy-Syahid Sayyid Qutb rahimahullah menulis komentar mengenai surah Al-Ankabut ayat 25 di atas sebagai berikut:



Ia (Ibrahim) ’alaihis-salam berkata kepada mereka (kaumnya), “Kalian menjadikan berhala-berhala sebagai sesembahan selain Allah, yang kalian lakukan bukan karena kalian mempercayai dan meyakini berhaknya berhala-berhala itu untuk disembah. Namun, itu kalian lakukan karena basa-basi kalian satu sama lain, dan karena keinginan untuk menjaga hubungan baik kalian satu sama lain, untuk menyembah berhala ini. Sehingga, seorang teman tak ingin meninggalkan sesembahan temannya (ketika kebenaran tampak baginya) semata karena untuk menjaga hubungan baik di antara mereka, dengan mengorbankan kebenaran dan akidah!”



Hal ini terjadi di tengah masyarakat yang tak menjadikan akidah dengan serius. Sehingga, mereka saling berusaha menyenangkan temannya dengan mengorbankan akidahnya, dan melihat masalah akidah itu sebagai sesuatu yang lebih rendah dibandingkan jika ia harus kehilangan teman! Ini adalah keseriusan yang benar-benar serius. Keseriusan yang tak menerima peremehan, santai, atau basa-basi.



Kemudian Ibrahim’alaihis-salam menyingkapkan kepada mereka lembaran mereka di akhirat. Hubungan sesama teman yang mereka amat takut jika terganggu karena akidah, dan yang membuat mereka terpaksa menyembah berhala karena untuk menjaga hubungan itu, ternyata di akhirat menjadi permusuhan, saling kecam, dan perpecahan.



”...Kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain)....”



Hari ketika para pengikut mengingkari orang-orang yang diikutinya, orang-orang yang dibeking mengkafirkan orang-orang yang membekingnya, setiap kelompok menuduh temannya sebagai pihak yang menyesatkannya, dan setiap orang yang sesat melaknat teman yang menyesatkannya!



Kemudian kekafiran dan saling melaknat itu tak bermanfaat sama sekali, serta tak dapat menghalangi azab bagi siapapun.

”...Dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolong pun.”



Mereka (kaumnya Nabi Ibrahim ’alaihis-salam) pernah menggunakan api untuk membakar Ibrahim ’alaihis-salam, tapi Allah kemudian membela dan menyelamatkan Ibrahim ’alaihis-salam dari api itu. Sementara mereka tak ada yang dapat menolong mereka dan tak ada keselamatan bagi mereka!



Saudaraku, marilah kita tinggalkan segala bentuk “berhala modern” yang sadar ataupun tidak selama ini kita “sembah”. Kita jadikan faham selain Islam sebagai sebuah perekat antara satu sama lain, padahal persatuan dan kasih-sayang yang dihasilkannya hanya bersifat fatamorgana. Marilah hanya AL-ISLAM yang kita jadikan "faktor pemersatu" yang pasti terjamin akan mempersatukan kita di dunia dan di akhirat. Al-Islam bukan produk manusia melainkan produk Allah Yg Maha Tahu dan Maha Sempurna pengetahuannya.



Sedemikian hebatnya pengaruh Nasionalisme sehingga sebagian orang yang mengaku berjuang untuk kepentingan ummat-pun takluk di bawah ideologi buatan manusia yang satu ini. Betapa ironisnya perjuangan para politisi Islam tatkala mereka rela untuk menunjukkan inkonsistensi-nya di hadapan seluruh ummat demi meraih penerimaan dari fihak lain yang jelas-jelas mengusung Nasionalisme. Seolah kelompok yang mengusung ideologi Islam harus siap mengorbankan apapun demi mendapatkan keridhaan kelompok yang mengusung Nasionalisme. Seolah memelihara persatuan dan soliditas berlandaskan Nasionalisme jauh lebih penting dan utama daripada mewujudkan al-ukhuwwah wal mahabbah (persaudaraan dan kasih sayang) berlandaskan aqidah Islam.



Sedemikian dalamnya faham Nasionalisme telah merasuk ke dalam hati sebagian orang yang mengaku memperjuangkan aspirasi politik Islam sehingga rela mengatakan bahwa ”Isyu penegakkan Syariat Islam merupakan isyu yang sudah usang dan tidak relevan.” Tidakkah para politisi ini menyadari bahwa ucapan mereka seperti ini bisa menyebabkan rontoknya eksistensi Syahadatain di dalam dirinya? Dengan kata lain ucapannya telah mengundang virus ke-murtad-an kepada si pengucapnya. Wa na’udzubillahi min dzaalika.



Sebagian orang berdalih bahwa jika kita mengusung syiar ”Penegakkan Syariat Islam” lalu bagaimana dengan nasib orang-orang di luar Islam? Saudaraku, disinilah tugas kita orang-orang beriman untuk mempromosikan Islam sebagai "faktor pemersatu" yg bersifat Rahmatan lil 'aalamiin. Tidakkah terasa aneh bila "mereka" bisa dan boleh dibiarkan mendikte aneka isme/ ideologi/ falsafah/ jalan hidup/ way of life/ sistem hidup/ pandangan hidup produk bikinan manusia kepada kita umat Islam, sedangkan kita umat Islam tidak mampu –bahkan kadang tidak mau- mempromosikan (baca: berda'wah) menyebarluaskan ajaran Allah kepada "mereka"? Wallahua'lam.-



وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَى هُدَى اللَّهِ

أَنْ يُؤْتَى أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ



”Dan Janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu". (QS Ali Imran ayat 73)

Jumat, 13 Agustus 2010

Pesepakbola Muslim yang Konsisten untuk Berpuasa


Bulan Ramadan kali ini jatuh hanya sekitar empat hari sebelum kompetisi sepak bola di Eropa bergulir. Liga Inggris sudah memulai pembukaan kompetisi dengan ajang Community Shield. Belanda, Prancis dan Jerman sudah berjalan. Sementara Italia dan Spanyol akan segera berjalan dalam dua pekan mendatang.

Seperti diketahui, banyak pula pesepak bola Muslim yang merumput di Eropa. Sebut saja di Spanyol ada Frederic Kanoute, di Italia ada Mohammed Sissoko, Sulley Muntari, sementara di Inggris ada Nicolas “Bilal” Anelka, Robin Van Persie, Kolo dan Yaya Toure, dan di Jerman ada Franck Ribery. Apakah mereka menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan di tengah-tengah kompetisi yang keras dan sangat memeras fisik dan emosi itu?

Franck Ribery

Beberapa tahun ke belakang, di awal kemunculannya Ribery digadang-gadang akan bisa seperti Zinedine Zidane. Selain juga sama-sama berasal dari Prancis, keduanya juga Muslim. Zidane selama kariernya dianggap sebagai pesepak bola yang berhasil mempresentasikan seorang Muslim. Ingat insiden tandukan mautnya kepada Marco Materrazzi ketika Prancis berduel dalam final Piala Dunia 2006 di Jerman? Konon, itu karena Materrazzi menghina ibu dan saudara perempuan Zidane yang merupakan Muslimah. Ketika Zidane pensiun, Ribery diharapkan bisa meneruskan jejak Zidane.

Tapi bagaimana kenyataannya? Ketika Bayern Muenchen, klubnya saat ini, juara Bundesliga, Ribery juga ternyata ikut meminum bir perayaan dengan rekan-rekannya. Yang terbaru yang paling hangat, Ribery dijerat oleh kepolisian Prancis karena memakai jasa pelacur di bawah umur. Ia banyak dicerca dan dihujat. Jadi, Ribery puasa Ramadan? Wallohu alam bi shawwab.

Sulley Muntari dan Mohammed Sissoko

Seri A Italia menyumbang dua pesepak bola Muslim yang cukup terkenal. Keduanya berasal dari Afrika, namun berbeda klub. Muntari dari Ghana merumput bersama Inter Milan, dan Sissoko di Juventus, dua klub besar Italia yang menjadi rival berat. Musim lalu, selama Ramadan, Jose Mourinho—pelatih Inter saat itu, dan kini ke Real Madrid—sering mempermasalahkan penampilan Muntari yang out of form di lapangan karena Muntari tengah melaksanakan puasa.

Sedangkan Sissoko acap kali diganti oleh pelatihnya di babak kedua, jika Juventus bertanding, dengan alas an agar ia tak batal puasanya.

Kolo Toure dan Nicolas Anelka

Keduanya bermain di Premiere League Inggris. Toure sebagai kapten Manchester City dan Anelka penggedor di Chelsea, juara liga musim lalu. Toure, yang berasal dari Pantai Gading tidak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai seoarang Muslim. Jika Ramadan datang namun pas musim kompetisi, semasa di Arsenal, Toure masih tetap berusaha berpuasa. Namun ia mengakui jika tak tahan karena pertandingan menguras fisik, Toure dengan berat hati membatalkan puasanya. “Tapi saya pasti akan menggantinya di hari dan atau di bulan yang lain. Itu konsekuensi sebagai seorang Muslim,” ujarnya.

Sedangkan Anelka adalah seorang mualaf. Setiap kali ia membuat gol, selebrasinya adalah mendekapkan tangannya di dadanya seperti orang yang tengah salat. Menurutnya itu sebagai rasa syukur dia sebagai seorang Muslim. Seperti diketahui, sebelum memeluk Islam, ia dikenal sebagai pemain bengal, berseteru dengan sesama pemain dan terhadap pelatih, hingga tak heran ia banyak didepak oleh klub-klub sebelumnya. Sebut saja Arsenal, Real Madrid, dan Liverpool. Belum lagi klub-klub menengah yang pernah dibelanya semacam Man City atau Fenerbahce. Setiap Ramadan datang, Anelka berusaha keras untuk selalu puasa.

Frederic Kanoute

Inilah sosok pesepak bola Muslim yang bisa dikatakan seorang Muslim yang taat. Kanoute, asal Mali dan bermain di Sevilla—klub papan atas Spanyol—selalu tak pernah lalai menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Kapanpun dan dimanapun ia bertanding, jika pas waktu salat, maka ia akan melaksanakan salat di ruang ganti sekalipun pada jeda pertandingan. Kemudian ia pun meminta jersey (kostum) khusus ketika klubnya disponsori oleh sebuah rumah judi. Ia juga membeli sebuah masjid di Sevilla, ketika masjid itu tak ada lagi yang mampu membiayainya. Yang paling terkenal adalah dukungannya kepada Palestina. Ketika Gaza dibom oleh Israel satu tahun yang lalu, dalam salah satu selebrasinya, ia membuka jerseynya dan memperlihatkan kaus dalamnya yang berwarna hitam dan berisi tulisan Palestina dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab.

Setiap Ramadan, seberat apapun pertandingan di Liga Spanyol, Kanoute tak pernah membatalkan puasanya. Dan ia tetap menjadi goal-getter yang mumpuni.

sumber: eramuslim.com

Bakteri Super, Awas!

Munculnya bakteri super yang resisten terhadap berbagai antibioitik paling ampuh sekalipun bukanlah hal baru dalam dunia kedokteran. Cepat atau lambat, bakteri memang akan menjadi resisten terhadap antibiotik (multiresisten) yang ada saat ini.

"Tidak ada antibiotik yang sensitif (mampu bertahan lama) dalam membunuh bakteri. Para ahli mikrobiologi menganggap, antibiotik bukan merupakan cara tepat untuk menangani penyakit. Karena apabila peneliti menemukkan antibiotik untuk membunuh bakteri, tahun-tahun berikutnya bakteri akan menjadi resisten terhadap antibiotik yang ada," kata Prof. Sam Soemarto dari PAMKI (Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia), Kamis (12/08/10).

Menurut Prof. Sam, pada dasarnya bakteri menjadi resisten karena banyak cara. "Pertama, memisahkan dirinya secara genetik. Kemudian dia bisa tumbuh menjadi bakteri baru yang kebal karena adanya proses mutasi dan transfer gen antibiotik ke bakteri lain," jelas Prof. Sam.

Mutasi sendiri ialah terjadinya modifikasi protein, yaitu penurunan afinitas ikatan protein bakteri dengan antibiotik. Protein akan tahan terhadap kehilangan efisiensi karena mutasi tersebut. Nantinya, mutasi genetis yang berbeda akan menghasilkan tipe resistensi yang berbeda juga.

"Beberapa mutasi mengakibatkan bakteri dapat menghasilkan zat kimia (enzim) yang cukup untuk menonaktifkan antibiotika. Hal yang sama terjadi pada bakteri super yang menghasilkan enzim NDM-1," kata Prof Sam.

Selain itu, menurut Prof, Sam Soemarto, resistensi juga terjadi karena bakteri mentransfer gen antibiotik ke bakteri lain. Bakteri bisa mendapatkan gen-gen resisten terhadap antibiotika dari bakteri lain dengan beberapa cara. Dengan melakukan proses perkawinan sederhana yang disebut “konjugasi,” bakteri dapat mentransfer materi genetik, termasuk kode-kode genetik yang resisten terhadap antibiotika (ditemukan dalam plasmids and transposons) dari satu bakteri ke bakteri yang lainnya.

Bakteri yang mendapatkan gen-gen resisten, baik melalui mutasi spontan atau melalui pertukaran genetis dengan bakteri lainnya, memiliki kemampuan untuk melawan satu atau lebih jenis antibiotika. Karena bakteri dapat mengumpulkan beberapa sifat resistensi seiring dengan berjalannya waktu, mereka dapat menjadi resisten terhadap beberapa jenis antibiotika yang berbeda.

Penggunaan tidak tepat
"Resisten dari bakteri itu sendiri bisa dipercepat oleh pola pemakaian antibiotik(resep) yang dipakai dakter tidak tepat," kata Prof Sam.

Menurut Prof. Sam, kebanyakan resep untuk penyakit tertentu seharusnya tidak perlu menggunakan antibiotik. Misalkan resep untuk flu, yang diketahui jelas bahawa penyakit flu berasal dari virus, sehingga tidak terpengaruh oleh pemberian antibiotik.

Selain itu Prof. Sam menjelaskan bakteri yang mengalami resistensi terhadap antibiotika juga disebabkan karena adanya penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang dapat dibeli tanpa resep dokter. "Pasien suka minum antibiotik tertentu padahal belum tentu obat itu mengobati penyakitnya, " kata Prof. Sam.

Padahal, penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menghasilkan jenis bakteri baru yang dapat bertahan terhadap pengobatan yang diberikan atau yang disebut dengan resistensi bakteri. Jenis bakteri baru ini memerlukan dosis yang lebih tinggi atau antibiotika yang lebih kuat untuk dapat dimusnahkan.

Di sisi lain, lanjut Prof. Sam, kebiasaan pasien tidak menghabiskan antibiotik yang diberikan dokter juga berpengaruh untuk meningkatkan resistensi dari bakteri tersebut.

Keutamaan Doa Nabi Yunus


Jumat, 13/08/2010 10:08 WIB | email | print | share

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.’” (QS Al-Anbiya’ [21]: 87)

Kisah Yunus hadir di sini dalam bentuk isyarat yang cepat untuk menjaga kerserasian dalam konteks surat. Kisah tersebut dijelaskan secara rinci di dalam surat Ash-Shaffat. Tetapi kami akan sedikit menjelaskan secara rinci isyarat ini agar dapat dipahami.

Ia dipanggil Dzunnun yang artinya sahabat ikan, karena ia ditelan oleh ikan yang besar lalu dimuntahkan kembali. Alkisah, Nabi Yunus AS diutus ke sebuah kota untuk mengajak penduduknya menyembah Allah, namun mereka menolak ajakannya sehingga beliau kesal dan meninggalkan mereka dalam keadaan marah. Ia tidak sabar menghadapi beban berat dakwah bersama mereka, sambil mengira bahwa Allah tidak akan mempersempit atau menyulitkannya, karena memang bumi ini luas dan negeri di bumi ini ada banyak jumlahnya. Kalau mereka menentang dakwah, maka pasti akan mengistruksikannya ke kaum yang lain. Itulah makna firman Allah, “Lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya).”

Nabi Yunus diutus untuk mengajak sebuah penduduk negeri untuk mengesakan Allah, namun mereka menolak ajakannya. Menghadapi sikap umatnya itu, Yunus ‘alaihis salam kesal dan meninggalkan mereka dalam keadaan marah, serta tidak sabar menjalankan dakwahnya terhadap mereka, karena mengira bahwa Allah tidak mempersempit gerak langkahnya. Bukankah bumi ini luas dan negeri-negeri banyak tersebar? Kalau satu umat menolak dakwah, maka menurutnya Allah akan menginstruksikannya kepada umat yang lain. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah, “Lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya.”

Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak berputus asa dalam berdakwah dan tidak berhenti mengharap perubahan hati manusia menjadi lebih baik, betapapun mereka itu ingkar dan menolak. Karena ketika nasihat yang keseratus tidak bisa menembus ke dalam hati, maka bisa jadi usaha yang keseratus satu dapat menembusnya. Dan terkadang usaha yang keseribu satu itulah yang berhasil. Seandainya mereka sabar kali ini, berusaha dan tidak putus asa, maka pintu hati mereka pasti terbuka! Sesungguhnya jalan dakwah ini bukan jalan yang mudah dan halus.

Respon jiwa terhadap dakwah itu tidak diperoleh dengan waktu yang singkat dan mudah. Ada tumpukan-tumpukan kebatilan, kesesatan, taklid dan tradisi, sistem dan tetanan, yang mengeruhkan hati. Tumpukan-tumpukan tersebut harus dihilangkan. Hati manusia harus dihidupkan dengan segenap cara.

Ia harus disentuh pada semua titik sensitifnya. Harus ada usaha untuk melewati kesulitan. Salah satu sentuhan itu akan tepat manakala sentuhan-sentuhan dilakukan dengan kontinu, sabar, dan penuh harap. Satu sentuhan terkadang mengubah entitas manusia secara sempurna dalam satu kejap manakala sentuhan itu mengenai tempatnya. Seseorang terkadang benar-benar heran manakala ia telah melakukan seribu percobaan, lalu tiba-tiba satu sentuhan mengenai tempatnya dalam diri manusia, lalu seluruh entitasnya bangkit dengan upaya yang sangat ringan. Padahal sebelumnya ia menguras semua tenaga!

Contoh yang paling saya ingat tentang kasus ini adalah pesawat radio penerima siaran ketika Anda mencari sebuah gelombang siaran. Anda menggerakkan turner-nya naik turun, namun gelombang yang tertangkap tidak tepat, padahal Anda mencarinya dengan sangat teliti. Namun, tiba-tiba tangan Anda bergerak secara spontan, lalu tertangkaplah gelombang siaran dan lagu pun mengalun kencang! Hati manusia itu lebih menyerupai pesawat radio penerima. Para pelaku dakwah harus berusaha menggerakkan turner untuk menemukan hati dari balik cakrawala, dan satu sentuhan sesudah seribu sentuhan itu terkadang membuatnya menemukan sumber siaran!

Sangat mudah bagi pelaku dakwah untuk marah ketika orang-orang tidak menjawab dakwahnya, lalu ia meninggalkan mereka. Itu adalah amal yang merilekskan. Terkadang ia bisa meredam kemarahan dan menentangkan syaraf. Tetapi, dimana letak dakwahnya? Apa untungnya meninggalkan orang-orang yang mendustakan dan menentang?

Sesungguhnya dakwah itulah yang pokok, bukan individu da‘i! Silakan dadanya sempit, tetapi hendaknya ia menahan diri dan terus bekerja. Lebih baik baginya untuk bersabar sehingga dadanya tidak sempit dengan apa yang mereka katakan!

Sesungguhnya da‘i adalah alat di tangan takdir. Allah lebih menaungi dan menjaga dakwah-Nya. Karena itu, hendaklah da‘i itu menjalankan kewajiban dalam situasi dan kondisi apapun, sementara sisanya ada di tangan Allah. Tidak ada petunjuk selain petunjuk Allah.

Sesungguhnya kisah Dzunnun ini memuat pelajaran yang seyogianya direnungkan oleh para pelaku dakwah. Kembalinya Dzunnun kepada Rabb-nya dan pengakuannya akan kezhaliman dirinya benar-benar menjadi pelajaran yang patut direnungkan para pelaku dakwah. Sesungguhnya rahmat Allah kepada Dzunnun dan diperkenankannya doanya saat berada di dalam kegelapan itu benar-benar menjadi berita gembira bagi orang-orang mukmin. “Demikianlah kami menyelamatkan orang-orang mukmin.”
sumber: eramuslim.com