Tampilkan postingan dengan label resensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label resensi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Juni 2011

(Resensi Buku) Delapan Mata Air Kecemerlangan

Oleh : M Anis Matta, LC

Islam datang dengan 2 pesona; pesona kebenaran yang abadi dan pesona manusia muslim yang temporal. Dan pada setiap momentum sejarah di mana kedua pesona itu bertemu, Islam selalu berada di puncak kekuatan dan kejayannya. Akan tetapi, itulah masalah Islam saat ini. Ia memang tidak akan pernah kehilangan pesona kebenarannya, karena kebenarannya bersifat abadi. Namun, ia kini masih kehilangan pesona manusianya.

Buku Delapan Mata Air Kecemerlangan ini merupakan upaya Anis Matta menjawab problematika itu. Untuk menjadikan muslim sebagai pesona Islam, maka kita harus mempertemukan manusia-manusia muslim itu dengan mata air kecemerlangannya.

Mata Air Pertama: Konsep Diri

Konsep diri adalah suatu kesadaran pribadi yang utuh, kuat, jelas, dan mendalam tentang visi dan misi hidup; pilihan jalan hidup beserta prinsip dan nilai yang membentuknya; peta potensi; kapasitas dan kompetensi diri; peran yang menjadi wilayah aktualisasi dan kontribusi; serta rencana amal dan karya unggulan. Konsep Diri menciptakan perasaan terarah dalam struktur kesadaran pribadi kita. Keterarahan adalah salah satu mata air kecemerlangan.

Konsep Diri manusia Muslim adalah kesadaran yang mempertemukan antara kehendak-kehendaknya sebagai manusia; antara model manusia Muslim yang ideal dan universal dengan kapasitas dirinya yang nyata dan unik, antara nilai-nilai Islam yang komprehensif dan integral dengan keunikan-keunikan pribadinya sebagai individu; antara ruang aksi dan kreasi yang disediakan Islam dengan kemampuan pribadinya untuk beraksi dan berkreasi; dan antara idealisme Islam dengan realitas pribadinya.

Mata Air Kedua: Cahaya Pikiran

Perubahan, perbaikan, dan pengembangan kepribadian harus selalu dimulai dari pikiran kita. Sebab, tindakan, perilaku, sikap, dan kebiasaan kita sesungguhnya ditentukan oleh pikiran-pikiran yang memenuhi benak kita. Bukan hanya itu, semua emosi atau perasaan yang kita rasakan dalam jiwa kita seperti kegembiraan dan kesedihan, kemarahan dan ketenangan, juga ditentukan oleh pikiran-pikiran kita. Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Maka, kekuatan kepribadian kita akan terbangun saat kita mulai memikirkan pikiran-pikiran kita sendiri, memikirkan cara kita berpikir, memikirkan kemampuan berpikir kita, dan memikirkan bagaimana seharusnya kita berpikir. Benih dari setiap karya-karya besar yang kita saksikan dalam sejarah, selalu terlahir pertama kali di sana: di alam pikiran kita. Itulah ruang pertama dari semua kenyataan hidup yang telah kita saksikan.

Mata Air Ketiga: kekuatan Tekad

Tekad adalah jembatan di mana pikiran-pikiran masuk dalam wilayah fisik dan menjelma menjadi tindakan. Tekad adalah energi jiwa yang memberikan kekuatan kepada pikiran untuk merubahnya menjadi tindakan.

Pikiran tidak akan pernah berujung dengan tindakan, jika ia tidak turun dalam wilayah hati, dan berubah menjadi keyakinan dan kemauan, serta kemudian membulat menjadi tekad. Begitu ia menjelma jadi tekad, maka ia memperoleh energi yang akan merangsang dan menggerakkan tubuh untuk melakukan perintah-perintah pikiran.

Bila tekad itu kuat dan membaja, maka tubuh tidak dapat, atau tidak sanggup menolak perintah-perintah pikiran tersebut. Akan tetapi, bila tekad itu tidak terlalu kuat, maka daya rangsang dan geraknya terhadap tubuh tidak akan terlalu kuat, sehingga perintah-perintah pikiran itu tidak terlalu berwibawa bagi tubuh kita.

Maka, kekuatan dan kelemahan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh sebesar apa tekadnya, yang merupakan energi jiwa dalam dirinya. Tekad yang membaja akan meloloskan setiap pikiran di sleuruh prosedur kejiwaan, dan segera merubahnya menjadi tindakan.

Mata Air Keempat: Keluhuran Sifat

Pada akhirnya semua kekuatan internal –kosep diri, pikiran dan tekad- yang telah kita bangun dalam diri kita, haruslah bermuara pada munculnya sifat-sifat keluhuran. Kecemerlangan seseorang di dalam hidup sesungguhnya berasal –salah satunya- dari mata air keluhuran budi pekertinya. Dari mata air keluhuran itu, semua nilai-nilai kemanusiaan yang mulia terjalin menjadi satu kesatuan, dan menampakkan diri dalam bentuk sifat-sifat terpuji.

Sifat-sifat itulah yang akan tampak di permukaan kepribadian kita, mewakili keseluruhan pesona kekuatan kepribadian yang kita miliki, yang sebagiannya terpendam di kedalaman dasar kepribadian kita. Kekuatan pesona sifat-sifat keluhuran itu seperti sihir, yang akan menaklukkan akal dan hati orang-orang yang ada di sekitarnya, atau yang bersentuhan dengannya secara langsung.

Setiap sifat memiliki akar tersendiri yang terhunjam dalam di kedalaman pikiran dan emosi kita. Seperti juga pohon, sifat-sifat itu tersusun sedemikian rupa di mana sebagian mereka melahirkan sebagian yang lain. Ada sejumlah sifat-sifat tertentu yang berfungsi seperti akar pada pohon, yang kemudian tumbuh berkembang menjadi batang, dahan dan ranting, daun dan buah. Demikianlah kita tahu bahwa semua sifat keluhuran berakar pada lima sifat: cinta kebenaran, kesabaran, kasih sayang, kedermawanan, dan keberanian.

Mata Air Kelima: Manajemen Aset Fundamental

Obsesi-obsesi besar, pikiran-pikiran besar, dan kemauan-kemauan besar selalu membutuhkan daya dukung yang juga sarana besarnya. Salah satunya dalam bentuk pengelolaan dua aset fundamental secara baik, yaitu kesehatan dan waktu.

Fisik adalah kendaraan jiwa dan pikiran. Perintah-perintah pikiran dan kehendak-kehendak jiwa tidak akan terlaksana dengan baik, bila fisik tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima. Kadang-kadang, jumlah “penumpang” yang mengendarai fisik kita melebihi kapasitasnya dan membuatnya jadi oleng. Akan tetapi, perawatan yang baik akan menciptakan keseimbangan yang rasional antara muatan dan kapasitas kendaraan.

Waktu adalah kehidupan. Setiap manusia diberikan kehidupan sebagai batas masa kerja dalam jumlah yang berbeda-beda, yang kemudian kita sebut dengan umur yang terbentang dari kelahiran hingga kematian. Tidak ada manusia yang mengetahui akhir dari batas masa kerja itu, yang kemudian kita sebut ajal. Hal itu menciptakan suasana ketidakpastian, tetapi itulah aset paling berharga yang kita miliki.

Ibarat menempuh sebuah perjalanan yang panjang, fisik kita berfungsi sebagai kereta, dan waktu yang terbentang jauh atau dekat, seperti rel kereta. Seorang masinis boleh menentukan stasiun terakhir yang kita tuju, tetapi dia harus menjamin bahwa kereta yang dikemudikannya dan rel yang akan dilewatinya benar-benar berada dalam keadaan baik.

Kesehatan dan waktu adalah dua perangkat keras kehidupan yang sangat terbatas. Akan tetapi, manusia-manusia cemerlang selalu dapat meraih sesuatu secara maksimal dari semua keterbatasan yang melingkupinya.

Mata Air Keenam: Integrasi Sosial

Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat di mana kita berada bukan saja merupakan ukuran kematangan pribadi seseorang, tetapi lebih dari itu. Sebab, lingkungan sosial kita harus dipandang sebagai wadah kita untuk menyemai semua kebaikan yang telah kita kembangkan dalam diri.

Dengan cara pandang ini, maka setiap diri kita akan membangun hubungan sosialnya dengan semangat partisipasi: menyebarkan bunga-bunga kebaikan di taman kehidupan masyarakat kita.

Dengan semangat ini, maka semua usaha kita untuk menciptakan keharmonisan sosial menjadi niscaya. Bukan saja karena dengannya kita dapat menyebarkan kebaikan yang tersimpan dalam diri kita, tetapi juga karena kita menciptakan landasan yang kokoh untuk meraih kesuksesan, berkah kehidupan, dan kebahagiaan dalam hidup.

Jika kematangan pribadi merupakan landasan bagi kesuksesan sosial, maka kesuksesan sosial merupakan landasan bagi kesuksesan lain dalam hidup, seperti kesuksesan profesi.

Mata Air Ketujuh: Kontribusi

Kehadiran sosial kita tidak boleh berhenti pada tahap partisipasi. Harus ada langkah yang lebih jauh dari sekadar itu. Harus ada karya besar yang kita kontribusikan kepada masyarakat, yang berguna bagi kehidupan mereka; sesuatu yang akan dicatat sebagai jejak sejarah kita, dan sebagai amal unggulan yang membuat kita cukup layak mendapatkan ridha Allah SAW dan sebuah tempat terhormat dalam surga-Nya.

Kontribusi itu dapat kita berikan pada wilayah pemikiran, atau wilayah profesionalisme, atau wilayah kepemimpinan, atau wilayah finansial, atau wilayah lainnya. Namun, kontribusi apa pun yang hendak kita berikan, sebaiknya memenuhi dua syarat: memenuhi kebutuhan masyarakat kita dan dibangun dari kompetensi inti kita. Masyarakat adalah pengguna karya-karya kita, maka yang terbaik yang kita berikan kepada mereka adalah apa yang paling mereka butuhkan, dan apa yang tidak dapat dipenuhi oleh orang lain. Akan tetapi, kita tidak dapat berkarya secara maksimal di luar dari kompetensi inti kita. Karena itu, kita harus mencari titik temu diantara keudanya.

Caranya adalah sebagai berikut: buatlah peta kebutuhan kondisional masyarakat kita, dan kemudian buatlah peta potensi kita, untuk menemukan kompetensi inti diri kita. Apabila titik temu itu telah kita temukan, maka masih ada satu lagi yang harus kita lakukan; menjemput momentum sejarah untuk meledakkan potensi kita menjadi karya-karya besar yang monumental. Ini semua mengharuskan kita memiliki kesadaran yang mendalam akan tugas sejarah kita sebagai pribadi, sekaligus firasat yang tajam tentang momentum-momentum sejarah kita.

Mata Air Kedelapan: Konsistensi

Sebagai manusia beriman, kita meyakini sebuah prinsip, bahwa bagian yang paling menentukan dari seseorang adalah akhir hidupnya. Maka, persoalan paling berat yang kita hadapi sesungguhnya bukanlah mendaki gunung, tetapi bagaimana bertahan di puncak gunung itu hingga akhir hayat.

Mengukir sebuah prestasi besar dalam hidup dan mempertahankannya hingga akhir hayat, adalah dua misi dan tugas hidup yang berbeda; berbeda pada kapasitas energi jiwa yang diperlukannya, berbeda pada proses-proses psikologisnya, berbeda pula pada ukuran kesuksesannya.

Untuk dapat bertahan di puncak, kita harus menghindari jebakan-jebakan kesuksesan, seperti rasa puas yang berlebihan atau perasaan menjadi besar dengan kesuksesab yang telah kita raih. kita harus mempertahankan obsesi pada kesempurnaan pribadi, melakukan perbaikan berkesinambungan, melakukan perbaikan berkesinambungan, melakukan pertumbuhan tanpa batas akhir, dan mempertahankan semangat kerja dengan menghadirkan kerinduan abadi kepada surga dan kecemasan abadi dari neraka, serta menyempurnakan semua usaha-usaha manusiawi kita dengan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan husnul khatimah. Semua itu agar kita menjemput takdir sejarah kita yang terhormat di bawah naungan ridha Allah SWT, dan agar kita kelak menceritakan episode panjang kepahlawanan ini kepada saudara-saudara kita di surga.

sumber: http://pksrangkepanjaya.blogspot.com

Senin, 13 Desember 2010

Dude Herlino Jadi Pencopet!

oleh: Setiyo Prajoko

Ya, anda tidak salah membaca tulisan judul di atas. Tidak hanya jadi pencopet Dude Herlino juga tertangkap massa dan dihakimi warga bahkan sampai digunduli. Begitulah adegan Dude dalam film terbarunya, Dalam Mihrab Cinta. Dude mamainkan peran utama dalam film ini bersama Asmirandah. Dalam ceritanya, Dude memerankan Sabagai Tokoh Syamsul Hadi, seorang remaja lulus SMA kemudian mondok di pesantren di Kediri. Sedangkan Asmirandah sebagai Sylvie, mahasiswi Fakultas Ekonomi sebuah perguruan tinggi ternama di Jakarta. Sebagai anak orang pengusaha sukses dan belajar hidup mandiri, Sylvie juga menjadi guru les matematika.

Sedikit keluar dari judul di atas, mungkin pembaca budiman mengetahui lebih dalam tentang film yang diperankan oleh Dude tersebut.


Dalam Mihrab Cinta


Merupakan film yang dibuat berdasarkan novel mahakarya Habibburrahman El Shirazy. Sebelumnya, karya fenomenal kang Abik (panggilan akrab Habibburahman el-Shirazy) yang difilmkan adalah Ayat-Ayat Cinta (AAC) yang produksi oleh MD entertainment dengan sutradara Hanung Bramantyo. Selain itu Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB)yang menyedot jutaan penonton dari seluruh penjuru Indonesia dan ditayangkan di tiga benua juga diambil dari karya mega best seller beliau. Kini, Kang Abik menyutradarai sendiri film Dalam Mihrab Cinta yang juga diambil dari karyanya sendiri ini. Dalam situs resminya filmdalammihrabcinta.com ini rencananya akan dirilis pada tanggal 23 Desember 2010.

Dalam novelnya, bermula dari cerita seorang remaja bernama Syamsul Hadi yang difitnah mencuri oleh temannya Burhan di sebuah pesantren Al Furqan, Kediri. Lanjut cerita, karena tidak ada yang mempercayai penjelasannya, Syamsul dikeluarkan dari pesantren dan berkelana menjadi seorang pencopet untuk menyambung hidup. Dalam aksi perdananya, Syamsul tertangkap basah dan dihajar oleh massa serta masuk dalam penjara. Dalam penjara syamsul mendapat ilmu “mencopet” dari temannya. Setelah keluar dari penjara dipraktekkanlah ilmu tersebut dan berhasil. Dalam aksi mencopetnya, Sylvie tunangan Burhan menjadi salah satu korbannya. Mengetahui hal itu terbesit niat di hati Syamsul untuk membalas perlakuan Burhan dulu saat memfitnahnya. Nekat datang kerumah Sylvie Syamsul ingin memberitahukan perilaku Buruk Burhan. Sesampai di Villa rumah Sylvie terjadi hal yang menggelikan, syamsul malah mendapat kerjaan baru sebagai guru ngaji anak seorang pengusaha kaya. Kebetulan juga Sylvie merupakan guru les matematikanya. Pertemuan dengan ayah Sylvie, Syamsul membongkar keburukan Burhan yang sebenarnya sudah bertunangan dengan wanita lain. Mengetahui hal ini keluarga Sylvie membatalkan pertunangan dan menolak lamaran Burhan.

Sementara itu, merasa gajinya lebih dari cukup, Syamsul mengembalikan semua uang yang telah dicopetnya dan memperbaiki status dengan melanjutkan kuliah. Bakatnya dalam memberikan ceramah dan baik akhlaknya membuat hati Sylvie jatuh hati pada Syamsul. Bahkan seorang direktur acara televisi religius di salah satu stasiun TV swasta memintanya menjadi pengisi acara ceramah di program tvnya. Kejadian mengharukan ketika pak kyai dipesantren Syamsul dulu, Keluarga dan orang-orang yang dulu tidak mempercayainya menyaksikan Syamsul menjadi seorang ustadz pengisi materi TV. Begitu juga Sylvie yang semakin jatuh hati kepada Syamsul.

Film bernuansa Islami Pebangun Moral yang dirindukan

Melihat kenyataan yang ada, saya merasa prihatin dengan dunia perfilman Indonesia. Semakin maraknya film-film horor bin porno menyebabkan dekadensi moral generasi muda. Tidak tanggung-tanggung, pihak produserpun rela mendatangkan megabintang porno dari luar negeri untuk mendongkrak popularitasnya. Sungguh, hanya mementingkan keuntungan komersil semata dan tidak peduli dengan moral generasi muda. Sebenarnya masyarakat sudah jenuh dengan adanya film-film tersebut, tetapi entah kenapa mereka masih memproduksinya. Di tengah-tengah film bernuansa horor bin porno tersebut, film apik bernuansa islami menjadi oase pelepas kerinduan masyarakat terhadap film yang bersifat membangun jiwa generasi muda. Suksesnya film AAC, KCB, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi bisa dijadikan Indikatornya. Sebagai generasi muda yang tidak mau rusak moralnya dijejali film-film horor bin porno, saya berharap film Dalam Mihrab Cinta ini sukses menyedot jutaan penonton seperti pada film-film sebelumnya.

Untuk resensi novelet Dalam Mihrab Cinta yang lain dapat dibaca di sini.

Kamis, 09 Desember 2010

Bagaimana Struktur DNA Bakteri Arsenik?

Struktur DNA Bakteri Arsenic, arsenate sebagai pengganti fosfat

Pada bulan April 1953, James Dewey Watson dan Francis Harry Compton Crick mempublikasikan salah satu temuan paling berharga di abad XX. Mereka mendeskripsikan tentang struktur DNA yang dikatakan sebagai double helix. Penemuan itu membimbing ilmuwan lain untuk mendeskripsikan mekanisme repilkasi DNA, dan bagaimana informasi genetik diturunkan. Penemuan itu juga menjadikan keduanya sebagai pemenang Nobel Kedokteran pada tahun 1962. Struktur DNA dalam pandangan Watson dan Crick bisa dikatakan seperti dua lembar pita. Dalam untaian pita itu, terdapat molekul-molekul gula deoksi-ribosa yang terikat satu sama lain dengan ikatan fosfat. Di antara dua pita DNA, juga terdapat basa nitrogen yang saling berpasang-pasangan, terikat dengan ikatan hidrogen. Basa nitrogen Sitosin berpasangan dengan Guanin, sementara Adenin berpasangan dengan Timin. Selama bertahun-tahun, struktur seperti yang dideskripsikan Watson dan Crick dipercaya sebagai satu-satunya struktur DNA yang mendukung kehidupan, hingga akhirnya para ilmuwan menemukan bakteri arsenik. Maka, munculah struktur lain sebagai alternatif. Struktur alternatif itu bukan hendak menggugurkan struktur yang dideskripsikan Watson dan Crick, tetapi hendak memberitahukan bahwa struktur DNA yang selama ini dipercaya bukanlah satu-satunya yang mendukung kehidupan. Dalam struktur DNA arsenik, basa nitrogen dan pola pasangannya sama dengan struktur DNA biasa. Namun, perbedaannya ada pada struktur rantai utama DNA atau yang sering disebutbackbone of DNA. Pada struktur rantai utama itu, molekul gula deoksi-ribosa tidak terikat satu sama lain dengan ikatan fosfat. Kedudukan fosfat dalam bagian tersebut digantikan oleh arsenate, gabungan molekul arsenik dan oksigen. Struktur DNA arsenik bisa ditemukan pada bangsa bakteri Halomonadaceae strain GFAJ-1 yang baru-baru ini ditemukan di Danau Mono, California, Amerika Serikat. Adanya struktur DNA macam ini mencerahkan pikiran para astrobiolog. Penemuan struktur DNA arsenik mengajak para astrobiolog yang hendak mencari keberadaan makhluk hidup di luar angkasa untuk berpikir ulang metode yang digunakan. Astrobiolog harus terbuak terhadap segala macam kemungkinan. "Salah satu petunjuk dalam mencari makhluk hidup di planet lain adalah melihat unsur-unsur yang terdapat. Temuan ini mengajak kita untuk berpikir lebih keras tentang elemen-elemen yang harus dilihat," kata Ariel Anbar, ahli astrobiologi dan biokimia dari Arizona State University. Temuan terbaru tentang bakteri arsenik dipublikasikan dalam Jurnal Nature yang terbit tanggal 2 Desember 2010. Penelitiannya sendiri dilakukan oleh tim astrobiologi Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA).
sumber: kompas.com

Kamis, 23 September 2010

Resensi Novel Dalam Mihrab Cinta

Sebentar lagi akan tayang Film Dalam Mihrab Cinta yang disutradarai oleh kang abik sendiri. Film ini rencananya akan rilis pada tanggal 23 Desember 2010. Adalah Dude Herlino dan Asmirandah sebagai tokoh utamanya. Dude memerankan tokoh Syamsul, sedangkan Asmirandah memerankan tokoh Sylvie. Sebenarnya film ini diambil dari kumpulan novelet karya Kang Abik dalam bukunya yang berjudul Dalam Mihrab Cinta. Singkat cerita Samsul hadi difitnah oleh temannya, Burhan di pesantren kemudian keluar dari pesantren. setelah itu menjalani hidup sebagai pencopet. akhirnya berhenti dari pekerjaannya itu kemudian memilih untuk menjadi guru ngaji. Sebenarnya dalam buku ini berisi tiga novelet yakni Takbir Cinta Zahrana, Dalam Mihrab Cinta, dan Mahkota Cinta.

Takbir Cinta Zahrana

menceritakan kisah perjuangan seorang muslimah tangguh dalam menekuni kariernya sebagai pendidik. Menumpuknya amanah yang harus Zahrana tanggung membuatnya “mengesampingkan” untuk segera menikah. Padahal usianya sudah saatnya untuk menikah. Seperti yang dituturkan Kang Abik dalam sekapur sirih buku ini.

Dalam novelet yang sebagian isinya saya angkat dari kisah nyata ini, saya mencoba menulis tentang indahnya ketegaran dan ketulusan di jalan Allah. Saya juga mencoba me-muhasabah-i tindakan orang seperti Zahrana yang lebih mementingkan karier akademik daripada karier membangun rumah tangga dan membina generasi. Akademik dan karier bagi siapapun, memang penting, tapi membangun rumah tangga dan membina generasi juga tak kalah pentingnya. Alangkah baiknya jika kedua-duanya berjalan seiring serirama.

Seperti halnya karya-karya Kang Abik yang lain, dalam Takbir Cinta Zahrana ini, Kang Abik juga mendendahkannya dengan gayanya yang khas, dengan suspen rapih dan terjaga, tapi penuh kejutan di sana-sini. Hal itu terbukti peristiwa saat Zahrana sedang menunggu seorang penjual kerupuk yang kata Bu Nyai-nya adalah jodoh untuk Zahrana. Di situlah, Kang Abik berhasil mempermainkan emosi pembaca serta membumbuinya dengan kejutan yang tak terduga.

Juga bagaimana keteguhan dan ketabahan Zahrana saat melawan berbagai tekanan yang datangnya bertubi-tubi dari seorang Dekan Fakultas, setelah Zahrana menolak lamarannya.

Dalam Mihrab Cinta

Sebenarnya merupakan ringkasan dari roman yang sedang Kang Abik persiapkan. Sebagaimana yang Kang Abik tuturkan dalam pengantar buku ini.

Novelet ini adalah ringkasan atau petikan dari roman “Dalam Mihrab Cinta” yang sedang saya siapkan. Sengaja saya kenalkan setengah dari alurnya kepada pembaca agar nantinya lebih familiar dan lebih mantap dalam membaca roman “Dalam Mihrab Cinta.” Dengan novelet ini saya mencoba menguraikn pepatah yang sangat terkenal di tanah Jawa, yaitu: “Becik keitik olo kethoro” (kebaikan akan tampak dan kejahatan akan kelihatan). Saya juga mengajak para generasi muda untuk optimis menatap masa depan.

Novelet ini awalnya bersetting di sebuah pesantren di Kediri, Jawa Timur. Berkisah tentang seorang santri bernama Syamsul yang harus menerima hukuman karena kesalahan yang tak diperbuatnya. Burhan, sahabatnya, telah memfitnah bahwa Syamsul-lah yang telah mencuri uangnya. Bahkan, ayahnya sendiri tidak mempercai Syamsul. Syamsul pun pergi meninggalkan rumah.

Syamsul berusaha mencari pekerjaan. Tapi tak tak dapat juga. Akhirnya ia berpikir untuk mencuri atau mencopet. Tapi naas. Saat melakukan itu, Syamsul terpergoki dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Ia mengaku bernama Burhan.

Setelah keluar dari penjara. Syamsul memutuskan hijrah ke Jakarta. Dengan uang seadanya, ia mengontrak sebuah rumah. Kemudian ia mengamalkan ”ilmu” yang diperolehnya dari penjara tentang teknik mencopet. Berhasil! Syamsul berhasil menerapkan ilmu copetnya. Tiap hari, Syamsul berhasil memperdayai satu korban. Suatu hari, seorang cewek berjilbab modis menjadi korbannya. Syamsul menemukan kartu mahasiswa dan foto mahasiswi tersebut sedang bersama seorang lelaki. Lelaki itu tak lain adalah Burhan.

Nah! Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Syamsul tetap selamanya menjadi pencopet? Akankah kebenaran masa lalunya akan terungkap? Bagaimanapula nasib Burhan?

Anda penasaran? Tentu saja. Itu karena kepiawaian Kang Abik dalam meliuk-liukkan alur cerita dalam novelet ini.

Mahkota Cinta

Berkisah tentang perjuangan seorang pemuda bernama Ahmad Zul yang sedang menempuh studi S2-nya di Malaysia. Di awal perjalanannya ke Malaysia, Allah mempertemukannya dengan Martini. Seorang TKW yang bekerja di Malaysia. Martini banyak membantu Zul di Malaysia. Ia juga banyak bercerita tentang masa lalunya yang kelam dengan suaminya, hingga akhirnya ia memutuskan hijrah ke Malaysia. Zul pun diam-diam simpati dan menaruh hati pada Martini.

Akhirnya Zul bermaksud meminang Martini. Tapi sayang, Zul tak menemukan Martini lagi di rumahnya. Martini tak lagi berada di rumah tersebut. Keinginan Zul untuk segera dengan Martini pun kandas. Zul kembali fokus menyelesaikan studinya. Tapi keinginan Zul untuk segera menikah tetap menggebu.

Akankah Zul dan Martini dapat bertemu kembali? Akankah cinta mereka dapat bersatu?

Akhirnya, kumpulan novelet Dalam Mihrab Cinta yang setebal 328 halaman dan diterbitkan atas kerjasama Republika, Pesantren Basmala Indonesia, serta melibatkan FLP (Forum Lingkar Pena) ini jangan sampai Anda lewatkan begitu saja.

Sabtu, 10 Juli 2010

Hypnoteaching, Cara Pembelajaran dengan Menghipnotis Siswa

oleh : setiyo prajoko, disarikan dari buku Hypnoteaching, Bukan sekedar mengajar oleh Novian Triwidia.

Hypnoteaching
, Hypnotherapy dan Hypnoparenting merupakan istilah baru yang seringkali muncul dan banyak dibahas akhir-akhir ini. Ketiga istilah tersebut sama-sama menggunakan imbuhan hypno yang diambil dari kata hypnosis atau hipnotis. Hypnosis berasal darikata “hypnos” merupakan nama dewa tidur orang yunani. Secara istilah “hypnosis” adalah mensugesti, sedang secara definisi hypnosis adalah seni komunikasi untuk memengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadaranya dengan cara menurunkan gelombang otak dari beta menjadi alpha dan theta. Kata ini pertamakali digunakan oleh James Braid (1795-1860)seorang dokter ternama di Inggris. Hypnoteaching sendiri berarti suatu upaya menurunkan frequensi gelombang otak sehingga peserta didik menjadi relaks dan lebih sugestif dalam menangkap nilai-nilai positif dari sebuah proses pengajaran.

Gelombang otak

Untuk mengakses pikiran bawah sadar dan mengukur keaktifan otak kita dapat menggunakan alat yang bernama EEG (Electroenchephalography). Hasil pengukuran tersebut dapat diketahui tingkat kesadaran otak dengan melihat gelombang otak yang tampil dimonitor. Berikut jenis – jenis gelombang otak:

Pertama, Beta (12 – 25 cps) cps = cycles per secon. Pada kondisi beta seseorang berada dalam kesadaran penuh dengan pikiran sadar yang sangat dominan sehingga dia mampu mengerjakan beberapa kegiatan dalam waktu yang bersamaan seperti mengendarai mobil sampil bernyanyi dan mendengarkan musik.

Kedua, Alpha (7 – 12 cps) Pada kondisi alpha sesorang mulai berkurang rasa kritis, analitis dan waspada, mulai terbuka terhadap masukan. Biasanya terjadi jika pada kondisi senang, santai, berimajinasi, menjelang tidur.

Ketiga, Theta (4 - 7 cps) Pada kondisi theta seseorang dalam kondisi sangat relaks antara sadar dan tidur lelap. Pikiran bawah sadar tetap aktif dan panca indera masih menerima stimulus dari luar. Artinya pada kondisi ini masih dapat menerima masukan dari luar.

Keempat, Delta (0,5 - 4 cps). Pada kondisi delta seseorang berada dalam kondisi tidur yang sangat pulas tanpa mimpi. Kondisi panca indera sudah tidak aktif dan tidak dapat menerima masukan dari luar.

EEG (Electroencephalography) alat yang digunakan untuk mangakses pikiran bawah sadar

macam-macam gelombang otak hasil pengukuran dengan EEG

Sesuai dengan pengertian hypnosis di atas, pada hypnoteaching juga terdapat upaya untuk menurunkan gelombang otak dari kondisi beta ke alpha atau theta. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah menerima informasi secara efektif tanpa hambatan disimpan dalam pikiran bawah sadar yang kekutannya 80% berbanding 20% dengan pikiran sadar. Informasi yang tersimpan tadi selanjutnya dapat menjadi bentuk perilaku kalau informasinya negatif perilakunya negatif demikian juga sebaliknya.

Dalam prakteknya seorang guru dituntut untuk membawa siswa (menghipnotis) kedalam kondisi relakas, bawah sadar. Pendeknya bagaimana seorang guru mengunakan bahasa-bahasa yang dapat membuat rilaks dan nyaman si peserta didik. Hal ini menyakut ketrampilan berbicara seorang guru. Selain itu teknik improvisasi yang bagus, intonasi suara diatur, bersifat persuasif penuh bujukan, kualitas vokal, pemilihan kata dll penting pada proses hypnoteching. Ketika si peserta didik berada pada gelombang otak alpha, saat itu si guru memasukkan affirmasi positif atau sugesti positif kepada pikiran bawah sadar si peserta didik. Affirmasi adalah ucapan-ucapan positif untuk mengantikan nilai-nilai negatif dalam pikiran bawah sadar. Ada beberapa pantangan dalam membuat affirmasi: misalnya tidak boleh mengunakan kata "akan", dan kata-kata bermakna negatif seperti "tidak", "jangan" dll.

Minggu, 28 Maret 2010

Resensi Novel Bumi Cinta

Oleh : Setiyo Prajoko


Novel BUMI CINTA adalah karya Kang Abik yang baru terbit. Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih (KCB) pada bagian epilog disebutkan bahwa karya-karya beliau yang akan terbit meliputi Dari Sujud ke Sujud, Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening dan Bulan Madu di Yerussalem . Terus terang, saya heran ketika yang muncul kali ini adalah novel dengan judul "BUMI CINTA". Sudah lama rasanya saya menunggu novel Kang Abik terbit. Alhamdulillah, Akhirnya bisa membaca novel ini walau meminjam novel ini dari teman (hehe dulu waktu nyari sulit banget, trus ternyata ada temen yang punya). Butuh waktu satu setengah hari saja saya selesaikan membaca novel setebal 546 halaman ini (hehe, kalo dah gandrung emang begitu).”BUMI CINTA” yang dimaksudkan di sini adalah kota Moskwa atau Moscow, Rusia yang disebutkan dalam novel adalah kota yang indah dengan musim dinginnya tetapi banyak mavianya dan nomor satu di dunia yang mengakses situs porno. Di tempat ini tempat petualangan tokoh utama mengalami banyak ujian dan cobaan serta menemukan cintanya. Namun di akhir cerita terkesan manis dan sangat tragis karena cinta tokoh utama ini menjadi mualaf dan harus ditembak. Penasaran gan? Berikut ini resensi novel karya novelis pembangun jiwa ini. Langsung cekidot Gan:


Penokohan

Berikut tokoh-tokoh dalam novel tersebut :


Muhammad Ayyas,

Seorang lelaki muslim sholeh sebagai mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan S1 nya di Madinah dan saat ini sedang menyelesaikan studi S2-nya di India. Untuk menyelesaikan S2-nya Ayyas disuruh dosenn pembimbingnya untuk melakukan penelitian tentang sejarah Islam pada masa pemerintahan Stallin Russia. Pertama kali Ayyas sampai di Moskwa dia dipertemukan dengan Devid, teman SMP-nya dulu yang sekarang tingal di Moskwa. Setelah itu Ayyas bertemu dengan dua tokoh cantik (ninok-ninok Rusia semacam Maria Sharapova gitu kali ya, hehe) Yelena dan Linor. Di sini ayyas medapat ujian keimanan yang sangat berat karena tinggal satu apartemen dengan mereka berdua. Ayyas kemudian dipertemukan dengan Prof. Tomskii atas petunjuk dari pembimbingnya di India. Prof. Tomskii adalah seorang guru besar di Lomonosov Moscow State University atau sering disebut MGU. Namun dalam ceritanya beliau tidak bisa membimbingnya karena ada tugas negara ke Turki hingga proses bimbingan di serahkan kepada asistennya Doktor Anastasya yang tidak kalah cantik bahkan lebih cantik dengan Maria Sharapova, eh Yelena dan Linor maksudnya… :P. Terjadi kisah menarik antara Ayyas dengan Anastasya sehingga membuat Anstasya jatuh hati kepada Ayyas, sampai-sampai dia mencium Ayyas ketika mereka berdua usai menjadi pembicara seminar tentang keberadaan Tuhan. Di akhir cerita peristiwa besar terjadi ketika Ayyas dijadikan target utama Linor dan Agen Mossad supaya dia dituduhkan sebagai teroris, pelaku pengeboman sebuah hotel terkenal di Rusia. Namun pada saat bom meledak dia sedang menjadi pembicara di sebuah stasiun televise di Rusia. Ini menjadi alibi yang sangat jelas (seterang mentari) yang tidak terelakkan sehigga menyelamatknya dari tuduhan itu.

Seperti halnya Fahri (AAC) dan Azzam (KCB), Penokohan Ayyas adalah sosok yang sangat sempurna. Nampaknya Kang Abik menagambil kisah Nabi Yusuf yan mengilhami tokoh Ayyas ini. ini diceritakan ketika Ayyas berulangkali mendapat ujian keimanan dari Yelena dan Linor yang ceritanya mirip dengan cerita Nabi Yusuf dan Zulaikha. Sempurnanya tokoh Ayyas seperti Fahri dan Azzam banyak yang menilai menjadi kekurangan dalam novel ini. bahkan sering disebut penokohan dari tokoh utama dalam novel Kang Abik mendekati seorang Nabi. Kalau menurut saya adanya tokoh-tokoh seperti ini justru inti dari novel kang Abik untuk membangun jiwa pemuda saat ini. kita butuh sosok yang menjadi teladan dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga menyadarkan dan memotivasi kita semua untuk segera berubah menjadi lebih baik. Karakter Ayyas digambarkan dengan pemikiranya dan kegiatanya sehari hari yang dituliskan dengan jelas sehingga pembaca dapat memahaminya. Adalah seorang yang teguh imannya (sholeh) cerdas, cermat, mudah bergaul, pemikir, baik hati tegas dengan prinsip hidupnya, jago Kungfu dan romantis. Dengan demikian penokohan Ayyas berhasil karena dapat mengantarkan pembaca mengetahui karakternya.


Yelena

Wanita cantik satu apartemen dengan Ayyas yang berprofesi sebagai pelacur papan atas langganan pejabat-pejabat yang datang ke Rusia. Namun sebenarnya dia adalah wanita yang sedang bergejolak hatinya. Dia merasa bahwa dunianya sekarang adalah tidak sesuai dengan hati nuraninya. Ingin rasanya dia berhenti dari pekerjaanya itu namun karena terikat oleh bosnya. Dia akan dibunuh jika meninggalkan pekerjaanya karena bosnya adalah teman wanita seorang mavia besar di Moskwa. Yelena adalah seorang Atheis namun dulu pernah memeluk banyak agama termasuk Islam karena suaminya dulu islam. Dimana dia menganggap agama Islam-lah yang masih bisa diterimanya. Menurut dia agar hidup mudah dan mendapat banyak kemudahan tidak memerlukan agama. Dia menganggap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan kemudahan dan dapat menolongnya bukan karena Tuhan. Dia juga menganggap Tuhan yang mengada-adakan juga manusia. Dalam ceritanya tokoh ini mengalami kejadian dahsyat yang hampir membunuhnya kemudian ditolong oleh Ayyas. Kejadian tersebut merubah pemikiranya tentang keberadaan Tuhan. Di akhir cerita, dia kemudian menjadi mualaf. Kecantikan serta kelakuan tokoh Yelena adalah salah satu ujian iman bagi Ayyas.


Linor (Sofia Corsova / Sofia Abdul Aziz)

Saya terkesan dengan kisah hidup tokoh satu ini. Dalam novel ini dia digambarkan dengan sosok antagonis yang kemudian menjadi protagonis. Dia dikenalkan pertama sebagai seorang pemain biola Profesional dengan wajah yang cantik. Kemudian diketahui bahwa ternyata adalah seorang agen Mossad yang bekerja untuk Zionis Israel. Sikapnya sangat dingin terhadap Ayyas yang seorang Muslim. Bahkan dia menyadap dengan meletakkan kamera pengintai di kamar Ayyas. Dia juga berniat menguji keimanan Ayyas dengan menggodanya untuk melakukan zina. Begitu bencinya Linor kepada Ayyas dia menjadikan Ayyas sebagai korban dalam misi agen Mossadnya. Dia ingin menjadikan Ayyas sebagai tokoh utama pengeboman sebuah hotel dengan meletakkan barang-barang rakitan bom di kamar Ayyas namun ia gagal. Kegagalannya tersebut dia diburu pimpinanya untuk dibunuh (kejam sekali Mossad, gagal melaksanakan misi bisa di bunuh). Linor kemudian pergi ke Ukraina untuk menemui ibunya. Walau seorang agen Mossad ternyata Linor sangat menyayangi ibunya. Di sini sebuah peristiwa besar terjadi pada Linor ketika mengetahui dirinya adalah anak keturunan Palestina dan mengetahui nama aslinya Sofia binti Abdul Aziz. Diceritakan pula bahwa ibu kandungnya tewas pada saat pembantaian saat agresi Israel ke Palestina. Ia terkejut ketika mengetahui ibu tirinya itu sudah memeluk Islam. Akhir cerita sama seperti Yelena dia juga menjadi Mualaf. dan mencari Ayyas dan menawarkan untuk menikahi dirinya.


Anastasia Palazzo.

Wanita Rusia cantik, cerdas, seorang doktor sejarah lulusan Cambridge University (kalau orang ini saya ngebayanginnya seperti Sharapova pakai kaca mata kali ya hehe :P). Dia adalah asisten Prof. Tomskii dan menjadi pembimbing Ayyas untuk melaksanakan penelitiannya. Dia penganut Kristen Ortodoks yang taat. Dia banyak berdiskusi dengan Ayyas tentang agama dan akhirnya tertarik dan jatuh hati dengannya karena kecerdasan dan teguh pendiriannya. Hal menarik terjadi saat Anastasya diminta untuk menjadi pembicara dalam seminar tentang ketuhanan. Di menunjuk Ayyas sebagai pengganti pembicara kedua. yang kebetulan tidak bisa Di seminar diceritakan panjang lebar tentang ATHEIS oleh Ayyas. begitu kagum penjelasan ayas diakhir cerita Anastasya menciumnya. (Wiiii dicium Sharapova pake kacamata… susah ngebayanginnya)


Devid

Adalah teman Ayyas sejak SMP kemudian kuliah di Singapura dan bertemu serang gadis rusia dan jatuh hati padanya. Dia memilih meninggalkan kuliah dan pergi bersama kekasihnya itu ke Rusia. Dia merupakan tokoh orang biasa yang terjerumus dalam gemerlapnya kehidupan kota Moskwa. Namun dia sangat baik kepada sahabanya Ayyas. Dia dimintai tolong Ayyas untuk mencarikan apartemen selama dia tinggal di Rusia untuk penelitian. Di akhir cerita dia insaf dan kembali kejalan yang lurus dan menikah dengan salah satu tokoh dari ketiga perempuan cantik di atas.


Setting dalam Novel

Dalam Novel kota Moskwa diceritakan sangat indah dengan musim dinginnya. Salju-salju putih yang menutupi bangunan dan tanah menjadi pemandangan utama dalam novel ini (seperti terlihat dalam sampul depan). Tempat-tempat bersejarah di Rusia banyak diceritakan disana. MGU, Universitas kebanggaan masyarakat Moskow sebagai tempat penelitian Ayyas. Apartemen Kwartina, Sheremetyevo Airport, Gereja St. Basil di Red Square (tampak di sampul depan), Stasiun metro (kereta api bawah tanah) Smolenskaya, Kievskaya dan Komsomolskaya yang di gambarkan seperti aslinya, monumental dan bersejarah. Selain itu KBRI dan Blue Mosque diceritakan pula dalam novel ini.


Konflik

Konflik tokoh utama pada novel ini adalah ketika mengalami berbagai ujian keimanan. Di awal cerita Ayyas diuji dengan tiga orang tokoh cantik Yelena, Linor dan Anastasya. Yelena seorang pelacur yang berpenampilan selalu menggoda, Linor yang pernah mengujinya untuk berbuat zina, Dr. Anastasya, seorang wanita sempurna dengan perpaduan kecerdasan dan kecantikanya yang jatuh hati padanya bahkan sampai menciumnya. Namun menurut saya klimaksnya ketika terjadi pemboman sebuah hotel di Rusia da Ayyas sempat dituduh sebagai pelakunya. Konflik menarik lainya ketika Yelena menghadapi sebuah peristiwa yang hampir mebunuhnya sehingga mengubah pemikirannya tentang Tuhan. Kemudian Linor yang mengalami konflik hebat ketika harus mengetahui siapa dia sebenarnya dari cerita ibunya dan berakhir tragis karena ditembak. Tidak tahu hidup atau mati tuh orang jadinya coz Kang Abik menyudahi ceritanya.



Gereja St Basile, Red Quare (Lapangan merah) Moskwa. (Belum ke Rusia kalau Belum berkunjung kesini Gan)


Lomonosov Moscow State University (MGU) ini universitas apa istana ya Gan?


Blue Mosque di Moskwa


ini salah satu station metro bawah tanah, keren ya Gan... jangan bandingkan dengan stasiun balapan...


Maria Sharapova, petenis Rusia Gan, waktu baca novel ini kebayang wajahnya Yelena, atau Anastasia jika dikasih kaca mata ... Hahaha...


Niatnya mau tak kasih photoku, trus tak kasih keterangan: ini Muhammad Ayyas Gan... tapi malu ga jadi ahhh...


Jangan lupa komen ya Gan,

Boleh dicopy asal mencantumkan sumbernya.