Selasa, 22 Juni 2010

Evolusi Ikan Paus, Kebohongan yang Ilmiah ?

Seperti dikatakan seorang ilmuwan terkemuka, teori evolusi adalah dongeng untuk orang dewasa. Evolusi adalah skenario yang sangat tidak masuk akal dan tidak ilmiah, yang menganggap benda mati memiliki kekuatan dan kecerdasan ajaib untuk menciptakan bentuk-bentuk kehidupan yang kompleks. Kisah panjang ini mengandung fabel menarik tentang beberapa subjek. Salah satu fabelnya yang aneh adalah tentang "evolusi ikan paus" yang diterbitkan National Geographic, salah satu majalah yang dianggap sebagai publikasi paling ilmiah dan serius di dunia:

Keuntungan paus memperoleh tubuh besar tampaknya bermula pada 60 juta tahun yang lalu, ketika mamalia berambut dan berkaki empat yang mencari makan atau perlindungan masuk ke dalam air. Masa demi masa berlalu, perubahan sedikit demi sedikit terjadi. Kaki
belakang lenyap, kaki depan menjadi sirip, bulu-bulu rontok menyisakan lapisan lemak yang tebal dan licin, hidung pindah ke bagian atas kepala, ekor melebar menjadi sirip belakang dan di dunia air tubuhnya menjadi sangat besar.

Demikian pula dalam kesimpulan.com di jelaskan mengapa hanya memakan dengan menyaring plankton (feeder filter) bisa mendapatkan tubuh yang bergitu besar karena faktor . Diperkirakan penyaring makanan berevolusi menjadi begitu besar karena mangsanya melimpah dan mudah ditangkap. Garis keturunan pemakan ikan termasuk vaquitas dan lumba-lumba sebenarnya telah menurun dalam ukuran tubuh dari waktu ke waktu untuk alasan yang tidak diketahui. Dua kelompok tertua yang berbeda yaitu paus sperm dan paus berparuh, mengembangkan ukuran tubuh lebih besar karena adanya tuntutan fisiologis untuk menyelam ke kedalaman di mana mangsanya hidup (seperti paus pilot). Mereka ini berevolusi dari pemakan ikan kecil di mana ukuran tubuh belum berkembang seperti paus pemakan cumi lain. Studi baru ini dipublikasikan pada 19 Mei di Proceedings of the Royal Society B. menurut saya hal ini tidak cukup untuk menjelaskan ukuran paus yang menjadi begitu besar. Kita bisa menganalogikan dengan spesies yang hidup di darat. kelimpahan makanan (rumput) tidak menyebabkan rusa kambing, kijang, sapi, kuda menjadi besar. Meskipun terdapat gajah yang berukuran besar tapi bukan kelimpahan makanan yang menyebabkan gajah menjadi besar. Contoh lain kelimpahan makanan (biji-bijian) tidak menyebabkan burung gereja menjadi besar, bahkan kalau kita boleh berfikir kelimpahan makanan (tumbuhan) tidak menyebabkan seanga menjadi besar. Selain tidak mempunyai landasan ilmiah, kejadian seperti ini bertentangan dengan prinsip-prinsip alam. Cerita tentang evolusi ikan paus ini patut dicatat sebagai indikasi besarnya kebohongan dalam terbitan-terbitan evolusionis yang tampak serius atau sebuah kebohongan yang ilmiah.

8 comments:

abdinegara mengatakan...

hoax nih..!!

Unknown mengatakan...

hoax po meneh kui???

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ROVINO mengatakan...

Menurut saya mahluk berevolusi justru karena makanan yang didapat semakin sulit, bukan karena makanan yang melimpah, dan itu hanya merupakan salah satu faktor saja. Faktor makanan tidak menjadi faktor utama terjadinya evolusi.

Anonim mengatakan...

alasan kelimpahan makanan dan kontra yang saudara setiyo paparkan tidak memiliki dasar kajian sains. Lebih tepat kalo d sebut opini pribadi yang asal-asalan dan akal-akalan.

Unknown mengatakan...

tulisannya ngegantung, belum selesai

Alif mengatakan...

Vagsgsgsgsgsgsg

Unknown mengatakan...

Logika golongan kanan. Cukup masuk akal, namun jelas belum tuntas. Selain mengkritik sains barat, coba gunakan perangkat yang sama untuk mengkritik agama timur tengah, dengan begitu akan lebih objektif dan berimbang.

Posting Komentar

Mohon komentarnya dengan tutur bahasa yang baik, terima kasih