Kamis, 25 November 2010

Guru dan Karakter Bangsa

Upacara hari Kamis, 25 November 2010 terasa begitu spesial bagi saya. Pasalnya Upacara yang memperingati hari guru ini diakhiri pemberian sekuntum mawar merah dari siswa untuk sang guru. Hal ini tentu saja memberikan makna yang dalam bagi saya yang baru satu tahun satu bulan menjadi seorang guru. Ya terhitung bulan Oktober 2009 saya resmi menjadi seorang guru. Diiringi lagu himne guru merdu yang dinyanyikan anak-anak menhanyutkan suasana hati. Ya, sekarang saya seorang guru. Seorang guru.

Kata guru yang berasal dari bahasa sanskerta secara harfiahnya berarti "berat". Memang beban berat berada di pundak seorang guru, seorang pengajar suatu ilmu kepada anak-anak generasi penerus bangsa ini. Boleh jadi karakter bangsa Indonesia saat ini berawal dari bagaimana model pendidikan seorang guru dimasa lalu. Adakah yang salah dalam diri seorang guru yang menghasilkan manusia macam sekarang? Lihat saja mereka yang menjadi koruptor dulu pernah sekolah dan diajar oleh seorang guru. Mereka yang menjadi mafia hukum dulu juga pernah sekolah dan diajar oleh seorang guru. Oh guru, apa yang engkau ajarkan kepada mereka?

Sekuntum mawar merah dari siswa ini merupakan harapan dan ungkapan terimakasih. Harapan agar mereka menjadi manusia yang berguna. Harapan untuk mendidik mereka dengan akhlak mulia dengan penuh cinta. Harapan untuk memberikan contoh teladan yang baik bagi mereka. Harapan agar selalu sabar dalam mendidik dan membimbing mereka. Harapan agar terbangun insan cendekia seperti apa yang terdapat di akhir lirik himne guru.

Selamat hari guru… hidup guru…

0 comments:

Posting Komentar

Mohon komentarnya dengan tutur bahasa yang baik, terima kasih