Minggu, 05 Desember 2010

Jangan Nodai Bulan Muharram

Muharram adalah nama bulan yang telah ditetapkan di Arab sejak pra kenabian. Kemudian oleh Rasulullah saw perhitungan tahun ini diadopsi dan dilanjutkan.Meskipun demikian, saat itu belum dimulai perhitungannya sehingga tahun-tahun biasanya dinamai dengan peristiwa terpenting yang terjadi pada tahun itu, seperti tahun gajah, tahun kesedihan, dan lain-lain. Baru ketika Umar bin Khaththab menjadi khalifah, perhitungan tahun itu dimulai dengan mendasarkan pada hijrahnya nabi saw dari Makkah ke Madinah.

Sedangkan Sura adalah salah satu nama bulan dari tahun Çaka, nama ini berasal dari mitologi Hindu-Jawa, Aji Çaka. Dalam Babad Tanah Jawi disebutkan bahwa kedatangan orang-orang Hindu di Jawa menandai dimulainya zaman baru, yaitu zaman Aji Çaka yang menurut perhitungan mereka zaman itu bersamaan dengan tahun 78 Masehi. Oleh sebab itu, tahun Çaka dan tahun Masehi berselisih 78 tahun.

Puluhan tahun berikutnya, ketika Mataram ada di bawah pemerintahan, Sultan Agung Hanyokrokusumo, ia berinisiatif untuk memperbaiki penanggalan Caka. Maka kemudian tanggal 1 Muharram 1043 H (8 Juli 1633 M) ditetapkan sebagai tanggal 1 Suro tahun Alip (1555 Caka baru atau Çaka-Jawa).

Persepsi yang Salah

Bulan suro adalah bulan penuh musibah, bencana, kesialan, bulan keramat dan sangat sakral. Itulah berbagai tanggapan masyarakat mengenai bulan Suro atau bulan Muharram. Sehingga kita akan melihat berbagai ritual untuk menghindari kesialan, bencana, musibah dilakukan oleh mereka.

Karena bulan ini adalah bulan sial, sebagian orang tidak mau melakukan hajatan nikah, dsb. Jika nekat melakukan hajatan pada bulan ini bisa mendapatkan berbagai musibah, acara pernikahannya tidak lancar, mengakibatkan keluarga tidak harmonis, dsb. Itulah berbagai anggapan masyarakat mengenai bulan Suro dan kesialan di dalamnya.

Sebagian kaum muslimin saat ini ketika menghadapi kesulitan dalam hidupnya, mereka malah mencari berkah dari para “kyai”. Pada hari yang dikatakan sakral oleh sebagian kaum muslimin, terdapat suatu kenyataan yang sangat memilukan yang menunjukkan kekurangan akal. Hari tersebut adalah tanggal siji suro (1 Muharram). Sebagian kaum muslimin yang selalu menginginkan kemudahan dalam hidupnya dan ingin mencari kebaikan malah mencarinya dengan cara yang tidak masuk akal.

Mereka mencari berkah dari seekor hewan, yakni dengan begadang mengikuti jalannya, saling berebut untuk mendapatkan kotorannya tersebut, lalu menyimpannya, seraya berkeyakinan rizki akan lancar, panen akan melimpah, jodoh segera datang dan usaha akan berhasil dengan sebab kotoran tersebut. Seorang yang punya akal sehat tentu tidak mungkin melakukan hal yang demikian.

Jika ditanya mereka menjawab, ini hanya budaya saja kog….opo eleke?yen gak suka ojo ngelek-ngelek. Ada juga yang berlandaskan, Rasulullah SAW pernah diambil keringat dan rambutnya untuk tabaruk (ngalap berkah), jadi sekarangpun juga bisa dong…ada lagi alasan : kami 100% percaya gusti Allah dan ini hanyalah ’sarana’ mendekatkan diri biar lebih cepat terkabul. Dan berbagai alasan lainnya. Sehingga bagi umat yang hatinya kosong, ketauhidan kurang dan ilmu yang minim akan mudah terjebak mengikuti hal-hal tersebut.

أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az Zumar : 3)

Kesimpulannya adalah jauhi syirik. Tinggalkan budaya dan keyakinan yang tidak shahih berkaitan dengan bulan Muharram. Perbanyak amal termasuk puasa Sunnah seperti yang akan di bahas di bawah ini.

Puasa Tasu’a dan ‘Asyura’

Tasu’a ialah hari yang ke-9 dari bulan Muharram, sedang ‘Asyura’ adalah hari yang ke-10 dari bulan tersebut.

عَنْ عَائِشَةَ رَض قَالَتْ : كَانَتْ قُرَيْشٌ تَصُوْمُ عَاشُوْرَاءَ فِى اْلجَاهِلِيَّةِ وَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَصُوْمُهُ. فَلَمَّا هَاجَرَ اِلَى اْلمَدِيْنَةِ صَامَهُ وَ اَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ شَهْرُ رَمَضَانَ، قَالَ: مَنْ شَاءَ صَامَهُ وَ مَنْ شَاءَ تَرَكَهُ. البخارى و مسلم و الترمذى و ابو داود و ابن ماجه و احمد و مالك و الدارمى

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Adalah kaum Quraisy berpuasa ‘Asyura’ pada masa jahiliyah dan Rasulullah SAW juga berpuasa. Maka setelah berhijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa ‘Asyura’ dan memerintahkan pada para shahabat untuk berpuasa pada hari itu. Maka setelah diwajibkan puasa di bulan Ramadlan, lalu beliau bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa ‘Asyura’ silakan berpuasa, dan barangsiapa yang ingin meninggalkannya silakan tidak berpuasa”. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Darimiy]

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ اَبِى سُفْيَانَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ هذَا يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ وَ لَمْ يُكْتَبْ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ وَ اَنَا صَائِمٌ. فَمَنْ شَاءَ صَامَ وَ مَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْ. البخارى و مسلم

Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari ini adalah hari ‘Asyura’ tetapi tidak diwajibkan atas kamu puasa hari ini, sedang aku berpuasa. Oleh sebab itu, barangsiapa ingin berpuasa silakan berpuasa, dan barangsiapa ingin tidak berpuasa, silakan tidak berpuasa”. [HR. Bukhari dan Muslim]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَض قَالَ : قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ الْمَدِيْنَةَ فَوَجَدَ اْليَهُوْدَ يَصُوْمُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَسُئِلُوْا عَنْ ذلِكَ، فَقَالُوْا: هذَا اْليَوْمُ الَّذِيْ اَظْهَرَ اللهُ فِيْهِ مُوْسَى وَ بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ عَلَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُوْمُهُ تَعْظِيْمًا لَهُ. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: نَحْنُ اَوْلَى بِمُوْسَى مِنْكُمْ فَاَمَرَ بِصَوْمِهِ. البخارى و مسلم و الترمذى و ابو داود و ابن ماجه و احمد و الدارمى

Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata : Ketika Rasulullah tiba di Madinah beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyura’. Lalu mereka ditanya (Rasulullah SAW) tentang hal itu. Maka jawab mereka, “Hari ini adalah suatu hari yang Allah memberikan kemenangan kepada Nabi Musa dan bani Israil atas Fir’aun, maka kami berpuasa pada hari ini untuk mengagungkannya”. Lalu Nabi SAW bersabda, “Kalau begitu kami lebih berhaq terhadap Nabi Musa daripada kalian”. Kemudian beliau memerintahkan untuk berpuasa ‘Asyura’. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimiy]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض يَقُوْلُ: حِيْنَ صَامَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَ اَمَرَ بِصِيَامِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظّمُهُ اْليَهُوْدُ وَ النَّصَارَى. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: فَاِذَا كَانَ اْلعَامُ اْلمُقْبِلُ اِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا اْليَوْمَ التَّاسِعَ. قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ اْلعَامُ اْلمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفّيَ رَسُوْلُ اللهِ ص. مسلم و ابو داود

Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata : Ketika Rasulullah SAW berpuasa ‘Asyura’ (hari ke sepuluh) dan beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu, para shahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah suatu hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashara”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Jika aku masih hidup sampai tahun depan, insya Allah kami akan berpuasa Taasi’a (hari ke sembilan). Ibnu ‘Abbas berkata, “Ternyata belum sampai tahun berikutnya beliau telah wafat”. [HR. Muslim dan Abu Dawud]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَض اَنَّ اَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوْا يَصُوْمُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص صَامَهُ وَ اْلمُسْلِمُوْنَ قَبْلَ اَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ. فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص: اِنَّ عَاشُوْرَاءَ يَوْمٌ مِنْ اَيَّامِ اللهِ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَ مَنْ شَاءَ تَرَكَهُ. البخارى و مسلم و ابو داود و ابن ماجه و احمد و الدارمى

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, bahwasanya orang-orang di masa jahiliyah mereka berpuasa ‘Asyura’ dan bahwa Rasulullah SAW beserta kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu ketika belum diwajibkan berpuasa Ramadlan. Maka ketika sudah diwajibkan berpuasa Ramadlan Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ‘Asyura’ itu adalah satu hari diantara hari-harinya Allah. Maka barangsiapa ingin berpuasa hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang ingin tidak berpuasa, silakan tidak berpuasa”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimiy]

و فى لفظ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَئِنْ بَقِيْتُ اِلىَ قَابِلٍ لاَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ. مسلم

Dan dalam satu lafadh, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalau aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku berpuasa hari ke-9 (bulan Muharram)”. [HR. Muslim]

عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ غُفِرَ لَهُ سَنَةٌ اَمَامَهُ وَ سَنَةٌ خَلْفَهُ. وَ مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ غُفِرَ لَهُ سَنَةٌ. الطبرانى فى الاوسط باسناد حسن

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa ‘Arafah, diampuni baginya (dosanya) setahun yang lalu dan setahun berikutnya. Dan barangsiapa yang berpuasa ‘Asyura’, diampuni baginya (dosanya) satu tahun”. [HR. Thabrani, di dalam Al-Ausath dengan sanad hasan]

Semoga bermanfaat..

Referensi : Brosur Ahad Pagi MTA “Puasa Sunnah” 08/12/2002

sumber: mta-online.com

Sabtu, 04 Desember 2010

Memuaskan! Rapor Pemain Indonesia Melawan Laos

M. Ridwan merayakan golnya sumber: bola.kompas.com AFP

Luar Biasa! Sungguh sejak dari dulu menantikan permainan Indonesia seperti ini. Bermain lepas tanpa beban akhirnya setengah lusin gol tercipta pada pertandingan AFF Suzuki Cup kali ini. Berikut Rapor pemain Indonesia pada pertandingan kali ini.

Cristian Gonzales: 7

Walau tidak mencetak gol El Loco memberikan kesempatan terciptanya gol perdana dalam pertandingan ini. Aksi apik El Loco di depan gawang membuat pemain belakang Laos panik dan memelanggarnya di kotak penalti. Penalti di eksekusi dengan sukses oleh sang kapten, gol pertama bagi Indonesia. El Loco sebenarnya mempunyai peluang emas saat bola bergulir di depannya, namun sayang bola bergulir lebih cepat dari juluran kaki El Loco.

M. Ridwan: 7.5

Memanfaatkan kesalahan pemain belakang saat mengoper bola kepada temannya, aksi M Ridwan menunjukkan skill yang luar biasa. Diawali dengan merebut bola, memperdayai pemain belakang, kemudian memperdayai sang kiper, M Ridwan berupaya menendang bola dengan posisi ambruk dan akhirnya bola masuk ke gawang yang sebelumnya membentur pemain bek Laos. Berdasarkan pengamatan terdapat dua peluang emas M Ridwan, namun peluang yang kedua tidak membuahkan gol, tendangan kerasnya jauh di atas mistar gawang.

Firman Utina: 8.0

Dengan meyakinkan mengeksekusi penalti, Firman utina pencetak gol pertama pada pertandingan ini. Firman Utina kembali membobol gawang Laos pada menit ke-49. Kali ini, kapten timnas Indonesia tersebut melepaskan tendangan ke pojok kanan bawah gawang dari dalam kotak penalti, yang membuat Indonesia unggul 3-0.

Irvan Bachdim: 7.5

Pemain pujaan baru kaum hawa di Indonesia ini memang tampil luar biasa. Bermula dari pasing octovianus kepadanya, bola dimanfaatkan dengan baik deangan tendangan akurat kepojok kanan bawah gawang Laos. Pada kesempatan kedua, mendapat bola dari tengah lapangan di bawa sendirian menuju gawang, mirip kesempatan pertama bola ditendang kearah kanan gawang namun arah bola masih melebar di kanan gawang. Operan matang Irvan ke M Ridwan juga nyaris membuahkan Gol.

Arif Suyono: 7.0

Pemain pengganti ini M Ridwan ini sugguh ajaib. Seperti pada pertandingan melawan malaysia, tidak lama setelah dia masuk bermain gol pun tercipta dari kakinya. Berawal dari tendangan dari sudut kiri lapangan, Pemain Sriwijaya FC ini memanfaatkan kemelut di depan gawang dan melesatkan bola liar ke gawang Laos.

Octovianus: 8.0

Sungguh luar biasa permainan Octo. Umpan-umpan matang lahir lewat kaki kirinya. Winger kiri ini juga mencetak gol pamungkas dengan aksi individu mendribel bola dari tengah lapangan. Ketika berhadapan dengan kiper, bola langsung dilesatkan ke sudut kiri gawang.

Hamka Hamzah: 7.5

Hamka hamzah bermain konsisten dibelakang. Pengawalan ketat membuat stiker Laos tidak bisa berkutik. Alhasil gawang Indonesiapun terjaga dari kebobolan. Frustasi tidak ada celah menembus kotak penalti, pemain laospun lebih banyak melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti.

Pertahankan terus, Semoga nilai kalian bagus di pertandingan selanjutnya melawan Thailand.

artikel juga dapat dibaca di sini

Jumat, 03 Desember 2010

Bionic, Sebuah Harapan Bagi Pasien Buta

Sebuah simulasi baru National ICT Centre for Excellence (NICTA) sukses memberi harapan bagi pasien untuk bisa melihat kembali melalui mata bionik. Mikrochip yang dikembangkan Bionic Vision Autralia, University of New South Wales dan NICTA ini akan membantu memulihkan penglihatan orang yang memiliki penyakit retina.
Penyakit ini menyebabkan kondisi di mana photoreceptors atau sel rentan cahaya di retina memburuk, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Saat mikrochip ditanam di belakang mata, cahaya yang masuk melalui photoreceptors yang rusak akan distimulasikan mikropcip ke sel-sel syaraf pusat.
Kemudian, gambar diproyeksikan syaraf optik, dan pada lapisan korteks luar, cahaya akan diinterpretasikan. Seperti dikutip dari New Scientist, sistem ini menggunakan kamera untuk mendeteksi cahaya dan mengirimkan feed menyerupai video ke prosesor yang akan mengaktifkan elektroda pada mikrochip
Elektroda ini menstimulasi sel retina agar menghasilkan penglihatan yang lebih baik. Generasi pertama mikrocip ini terdiri dari 98 elektroda, sementara model keduanya terdiri dari 1.000 eletroda.
Tapi menurut Brian Mech dari Second Sight, pembuat microchip serupa, menyatakan bahwa jumlah elektroda tak terlalu berpengaruh. Terkadang, mikrochip dengan elektroda sedikit dapat mengaktifkan lebih banyak sel retina dan bisa melewati syaraf.
Tim peneliti akan mulai melakukan percobaan pada pasien dengan model pertama pada 2013 mendatang. Untuk saat ini, generasi kedua mikrochip ini akan masuk tahap uji biocampability. “Melalui implantasi ini, diharapkan orang buta bisa melihat kembali untuk pertama kalinya,” kata Bionic Vision Australia.
prototipe Bionic

cara kerja bionic

bionic