Minggu, 31 Oktober 2010

Baru Masuk Islam, Ipar Tony Blair Diisukan Syiah


Baru Masuk Islam, Ipar Tony Blair Diisukan Syiah
Lauren Booth, ipar Mantan PM Tony Blair
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Jurnalis Lauren Booth, saudara bukan kandung dari Cherie Blair, istri mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, membantah kebenaran isu yang menyebar bahwa dirinya menganut Syiah ketika memeluk Islam.

Lauren yang bekerja di koran Inggris 'Daily Mail' dan stasiun televisi Inggris 'Press TV' di London, melalui kontak telepon dengan koran "Al-Quds Al-Arabi", membantah kabar berita tersebut.

"Saya telah memeluk Islam dan tidak pernah mengatakan saya mengikuti sekte Syiah atau lainnya, saya tidak tahu kenapa terjadi pembelokan berita yang jelas dinyatakan dalam pers dan tidak ada kesamarannya," ujarnya.

"Saya belum masuk Islam ketika di Iran, meskipun saya katakan dalam pernyataan, saya masuk Islam setelah kembali dari perjalanan ke Iran," tegasnya lagi.

Lauren Booth juga mengungkapkan tentang dirinya, "Saya berenang di perairan Gaza, mengenakan (bikini) dan saya membuat malu rakyat Gaza adalah perkara yang kurang berperasaan dan bijaksa", ungkapnya.

Ia menambahkan, "Saya turun ke air dengan berpakaian lengkap dengan Dr Mona El-Farra dan kami pergi ke pantai pagi-pagi sebelum semua orang bangun, dan orang-orang Gaza menjadi saksinya, dan tidak ada yang keberatan dengan itu, saya seorang Muslim, dan seorang ibu, seperti yang saya pelajari dari ajaran Islam, bahwa bahkan jika benar, bahwa segera setelah seseorang memeluk Islam terhapus dosa-dosanya, Jika Allah telah mengampuni kita, mengapa stasiun televisi tersebut mempersoalkannya, apalagi hal itu tidak pernah terjadi," tandasnya.

Seumber: republika.co.id

Kamis, 28 Oktober 2010

Ini Dia Para Pesohor yang Memutuskan Menjadi Mualaf

Para tokoh yang menjadi mualaf (kodoom.com)

dakwatuna.com – London. Tiga puluh tahun lalu, publik Barat hanya mencatat beberapa nama yang memutuskan menjadi Muslim. Di antara sedikit nama itu, ada juara tinju dunia, Muhammad Ali, atau legenda basket, Karim Abduljabbar.

Beberapa tahun kemudian, beberapa nama disebut-sebut menjadi mualaf, antara lain Michael Jackson, Ice Cube, dan Snoop Dogg.

Semua berkulit hitam? Tidak juga. Saat ini, banyak kulit putih yang juga menjadi mualaf. Sebut Cat Steven, yang memutuskan menjadi Muslim pada tahun 1977 dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam.

Lama vakum dari dunia hiburan, tahun 2006 ia menelurkan album berjudul An Other Cup dan tahun 2009, Roadsinger, yang disebut-sebut “sangat Cat Steven” dan ditujukan untuk mengobati kerinduan penggemarnya.

Kini, Cat Steven bukan lagi satu-satunya pria kulit putih abad ini yang menjadi Muslim. The Sunday Times melaporkan saat ini ada sekitar 14 ribu warga Inggris kulit putih yang menjadi Muslim. Di antara mereka, tercatat sejumlah pesohor negeri itu, antara lain Yahya (semula Jonathan) Birt, anak Lord Birt, mantan petinggi BBC, dan Emma Clark, cicit mantan perdana menteri Inggris Herbert Asquith, yang membawa Inggris dalam Perang Dunia I.

Beberapa memutuskan menjadi mualaf karena terinspirasi Charles Le Gai Eaton, mantan diplomat. Eaton, penulis buku Islam and the Destiny of Man, menyatakan banyak di antara warga kulit putih merindukan agama ‘yang tidak berkompromi terlalu banyak dengan materialisme dan carut-marut kehidupan modern’.

Namun tak sedikit mereka yang menjadi Muslim melalui pintu “tali cinta”. Rumors yang beredar dan menjadi rahasia umum, menyebut Putri Diana sebelum tewas mengenaskan karena kecelakaan juga dikabarkan telah setuju untuk menjadi Muslim, setelah berhubungan dekat dengan anak miliarder Inggris, Mohamed Al-Fayed, bekas pemilik Harrods dan pemilik Fulham Football Club serta Hôtel Ritz Paris.

Kristiane Backer, mantan bintang MTV Europe, juga mengenal Islam dari kekasihnya, Imran Khan. Namun ia menjadi mualaf justru setelah hubungan mereka putus. Selain konsisten mempaktikkan tuntunan Islam, Backer juga menjadi gambaran wanita Muslim modern. Sehari-hari, ia tampil tanpa kerudung. Ia hanya mengenakan jilbab saat melaksanakan ibadah haji tahun 2006.

Selain musisi dan selebriti, beberapa pengusaha terkemuka juga menjadi mualaf. Di antaranya adalah The Earl of Yarborough, yang memiliki estate seluas 28 acre (setara 11331,22 hektare) di Lincolnshire. Ia memiliki nama Muslim Abdul Mateen.

Selain itu, ada juga Charles Annenberg Weingarten, direktur Annenberg Foundation di Amerika. ia merupakan putra miliarder Yahudi Walter H Annenberg. Charles Annenberg belakangan membuat kisah dokumenter perjalanan spiritualnya ke Timur Tengah dengan temannya yang adalah seorang Muslim, dan terinspirasi setelahnya. Ia menuliskan, “Beberapa mualaf di Barat adalah para bekas hippies dan aktivis antiperang serta antikapitalisme pada era 1960-1970-an.Di suburban Philadelphia, Bawa Muhaiyaddeen Fellowship menjadi satu Sufi Islamic Center dengan banyak menarik minat para aktivis dan Yahudi untuk bertukar keyakinan menjadi Muslim. Pesan yang disampaikan adalah tentang kedamaian hati, kesabaran, percaya dan memasrahkan semuanya kepada kemauan Yang Maha Segalanya.” Tak dijelaskan apakah dia kemudian menjadi Muslim setelah bergabung dengan organisasi itu, atau bahkan sebelumnya.

Islam juga menyebar di antara warga AS keturunan Amerika Latin. Professor Hjamil Marta­nez-Vazquez dari Texas Christian University mengklaim ada lebih dari 100 ribu di antara mereka yang memutuskan menjadi Muslim. Kini, banyak organisasi Muslim di antara mereka, di antaranya Los Angeles Latino Muslim Association. Umumnya mereka menganggap Islam penuh pesan kesetaraan, hal yang berlawanan dengan latar belakang mereka yang penuh penindasan.

Banyak di antara wanita Latin yang menikahi pria Muslim dengan alasan ini: beda dengan pria Latin yang umumnya mendominasi, pria Muslim lebih sederhana, berorientasi pada keluarga (family oriented), dan melindungi. Mereka juga anti-hura-hura, menjauhi minuman keras dan narkoba, tidak berselingkuh, dan jauh dari tindak kriminal.

Sekarang, dunia berharap pada kiprah para intelektual dan pesohor mualaf ini untuk membantu mengubah gambaran negatif tentang Muslim, terutama di media Barat. Di sisi lain, membantu mengurai radikalisme di kalangan anak-anak muda Muslim yang tak dipungkiri, tumbuh di banyak negara. (Siwi Tri Puji B/kodoom.com/RoL)

Kerokan Mampu Kembalikan Keseimbangan Individu

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--"Kerokan" yang biasa dilakukan orang Jawa dipercaya mampu mengembalikan keseimbangan individu, baik fisik maupun metafisik, kata antropolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Atik Triratnawati. "Dalam mengatasi masuk angin, orang Jawa menggunakan cara 'kerokan' sebagai penyembuhan holistik, yakni berusaha mengembalikan keseimbangan 'jagad gedhe' (makrokosmos) maupun 'jagad cilik' (mikrokosmos). Artinya, manusia berusaha memperbaiki relasi sosial, baik dengan sesama, lingkungan maupun Tuhan," katanya, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia dalam diskusi "Masuk Angin: Konsep Jawa Versus Modern dan Implikasi Pengobatannya", penyembuhan holistik melihat manusia secara lengkap. Artinya, pasien bukan hanya sekadar tampilan jasad yang harus dibebaskan dari bakteri maupun penyakit fisik lainnya, melainkan lebih dari itu. "Dalam pengobatan holistik tidak hanya individu yang diperlakukan secara pribadi, tetapi juga ada unsur merawat, karena individu yang tidak mampu merawat diri sendiri, dibantu orang lain. Dalam hal ini kasih sayang akan muncul," katanya.
Ia mengatakan "kerokan" juga mengandung unsur tolong menolong. Meskipun penderita mampu mengerok diri sendiri, ada bagian tubuh tertentu yang harus dikerok oleh orang lain, karena keterbatasan jangkauan tangan manusia. "Kerokan menunjukkan sifat tolong menolong antarsesama, saat ini diminta mengerok, lain kali ganti akan meminta dikerok. Hal ini menunjukkan bahwa bagi orang Jawa hidup itu tidak mungkin tanpa bantuan orang lain," katanya.
Bahkan, menurut dia, pascapengobatan, perilaku orang Jawa akan berubah lebih pasrah dan sabar atas apa yang akan terjadi, baik kesembuhan maupun ketidaksembuhan. Dengan rasa sugesti yang kuat atas penyembuhan yang mereka lakukan, mampu mempercepat proses kesembuhan.
Ia mengatakan bagi orang Jawa masuk angin telah dianggap sebagai gangguan kesehatan yang sifatnya biasa atau lumrah, bahkan sering dianggap sebagai penyakit harian. Pemahaman konsep Jawa mengenai masuk angin selalu terkait dengan yang masuk ke dalam tubuh, sehingga seluruh tubuh menjadi dingin.
Angin yang bersifat dingin tersebut jika terdapat dalam jumlah yang tidak seimbang akan menimbulkan gangguan kesehatan. Teori penyebab penyakit ini pun muncul lebih didasarkan pada naturalistik daripada personalistik. "Bagi orang awam masuk angin dianggap terjadi karena kehujanan, perut kosong, atau pencernaan kurang beres. Namun, bagi orang Jawa justru berbeda, dapat berupa fisik maupun mental bahkan keduanya," katanya.
Hal itu berbeda dengan kalangan medis, yang menganggap masuk angin hanya kumpulan gejala seperti flu, atau penyakit lainnya, sehingga penyembuhannya cenderung menekankan pada aspek klinis yang mandiri dan terpisah dari unsur budaya. "Untuk angin duduk, kalangan medis menganggap sebagai gangguan pembuluh darah yang jika dibiarkan bisa menjadi serangan jantung," katanya.