Sabtu, 12 Februari 2011

Konsumen Berhak Tahu Merk Susu Formula Yang Tercemar E.sakazakii

ilustrasi
ilustrasi Shutter Stock


Berita tentang susu formula yang tercemar bakteri mencuat kembali akhir-akhir ini. Berita yang bermula dari hasil penelitian seorang peneliti IPB ini menjadikan kaum ibu-ibu resah. Bagaimana tidak, dibalik sejumlah iklan susu formula yang kita saksikan sehari-hari di televisi menampilkan sejumlah manfaat bagi sikecil ternyata tercemar bakteri berbahaya. Adalah Enterobacter sakazakii, yang ditemukan dalam sejumlah susu formula tersebut.

Enterobacter sakazakii, sumber:http://sciencephoto.com/images/
Enterobacter sakazakii, sumber:http://sciencephoto.com/images/


Baiklah pertama kita kenalkan dulu siapa sih Enterobacter skazakii itu? E. sakazakii merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae . Sampai than 1980 E. sakazakii dikenal dengan nama E. cloacae berpigmen kuning. Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama E. sakazakii untuk menghargai seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA hibridisasi yang menunjukkan kemiripan 41% dengan Citrobacter freundii dan 51% dengan E. cloacae. E. sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus dan lalat merupakan sumber infeksi. E. sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi E. sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.

Bahaya Kesehatan

Laporan mengenai infeksi E. sakazakii menunjukkan bahwa bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak (meningitis) dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi E. sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV). Angka kematian akibat infeksi E. sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita infeksi E. sakazakii meninggal dalam waktu satu minggu setelah diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis infeksi E. sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis infeksi.

Berdasarkan informasi dari Menkominfo, Tifatul Sembiring dalam twitternya @tifsembiring, berikut ini kronologi tentang isu beredarnya susu formula yang tercemar bakteri tersebut.

1. Hampir semua orang pasti suka minum susu, karena hampir semua orang pasti pernah menyusu

2. Antara th 2003-2006 IPB melakukan riset thd susu formula bayi yg beredar di pasaran

3. Thn 2008 IPB menyampaikan hasil risetnya, bahwa ditemukan bakteri E-Sakazakii pada sejumlah susu formula bayi

4. 2008-2011 Badan POM melakukan cek lapangan thd susu2 formula bayi, dan tidak menemukan adanya kandungan bakteri E-Sakazaki

5. Menurut Menkes, bakteri E-Sakazakii akan mati dalam 15 detik jika dipanaskan dg 70 drjt celcius. pengaruhbakteri thd bayi <>

6. Menkes tidak merekomendasikan pemberian susu formula kpd bayi <>

7. Krn gugatan, MA memutuskan IPB hrs buka hsl risetnya 2003-2006 itu. Namun sampai hari ini IPB dan kemenkes belum terima srt putusan MA

Akar permasalahannya adalah IPB tidak mempublikasikan daftar merk susu formula yang diteliti. Sedangkan BPOM secara terang-terangan sudah mempublikasikan daftar merk susu formula. Saya menduga ada kepentingan-kepentingan bisnis pihak tertentu yang menyebabkan IPB tidak mempublikasikan merk susu formula yang diteliti. Kesimpangsiuran ini menyebabkan konsumen dirugikan. Konsumen berhak tau susu formula apa yang diteliti oleh IPB karena menyangkut kepentingan orang banyak. Jangan sampai rakyat yang menjadi korban dari kepentingan-kepentingan bisnis pihak tersebut. Sebagai universitas yang kredibel IPB seharusnya mempublikasikan daftar merk susu formula tersebut. Ini juga sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan susu formula agar selalu menjaga kehigienisan produk-produknya. Perusahaan pun juga harus berjiwa besar, ketika terdapat kecacatan dalam produknya untuk meminta maaf kepada konsumen dan memperbaiki kualitas produknya.





0 comments:

Posting Komentar

Mohon komentarnya dengan tutur bahasa yang baik, terima kasih